- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Tugas Langit vs Obsesi Dunia

Tugas Langit dan Obsesi Dunia

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Tugas Langit vs Obsesi Dunia

Saya pernah diundang komunitas komunitas keluarga di Tasikmalaya, diantaranya ada komunitas anti Riba. Mereka bercerita tentang pasangan pasangan yg bercerai karena riba, dan juga pasangan yang bercerai karena salah satunya menolak riba sehingga tidak sejalan dstnya.

Tulisan ini tidak akan membahas keharaman Riba, karena sudah jelas hukumnya dan sudah nyata akibatnya. Namun tulisan ini ingin membahas substansinya dan mengapa hal hal seperti Riba, Zina, Khamr, Syirik diharamkan dan dianggap dosa besar.

Sesungguhnya inti daripada Allah mengharamkan Riba, Zina, Khamr, Curang dalam timbangan dan sejenisnya yang walau tidak disebutkan keharamannya, itu karena membuat siapapun baik level personal maupun termasuk level keluarga, akan kehilangan fokus bahkan gagal dalam menjalankan TUGAS LANGIT atau misi hidupnya atau misi pernikahannya, sehingga MAKSUD pernikahan untuk beribadah dan TUJUAN pernikahan agar sakinah, mawaddah wa rohmah tidak pernan tercapai.

Misi Hidup atau Misi Keluarga adalah Tugas Langit yang merupakan panggilan hidup untuk menyeru kebenaran atau menolong agama Allah dalam suatu bidang kehidupan, misalnya bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang teknologi, bidang kelestarian lingkungan, dstnya, dengan membawa solusi atau berita gembira dan peringatan (bashiro wa nadziro) sehingga menebar rahmat dan manfaat bagi semesta.

Itulah Tugas Langit yang berOrientasi Langit dalam kehidupan atau dalam berumahtangga. Mereka yang menjadikan dunia sebagai Orientasi hidupnya maka akan tersimpangkan dari Tugas Langitnya atau dengan perkataan lain akan kehilangan fokus dalam menjalankan Misi Hidup atau Misi Keluarga nya.

Kita bisa memahami pula mengapa Ghibah, Namimah, Hasad dll juga dilarang karena itu semua membuat kita sibuk mengurusi orang lain sehingga orientasi langit menjadi tidak fokus. Apa akibatnya? Tentu saja kehidupan yang tak berkualitas, gagal menemukan makna dan jatidiri walhasil kehidupan yang tak berkualitas, tak bahagia dan berantakanlah yang akan kita jumpai.

Perhatikan, banyak keluarga atau pasangan suami istri sejak muda tekun menata bisnis baik riba ataupun tidak riba, namun karena tetap berorientasi dunia atau Obsesi Dunia, maka ketika semua kekayaan, kelimpahan materi dicapai mereka menemukan kehampaan, lalu bercerai atau tiada kedamaian setiap hari. Begitupula ketika gagal dalam bisnis yang berorientasi dunia itu, merekapun akan letih dan susah bangkit.

Seorang dokter spesialis di Bandung, bahkan menemukan kaitan antara Obsesi Ayah atau Ibu terhadap Dunia, dengan Anak Anak mereka yang Bermasalah. Itulah bahayanya “the power of dream” menurut beliau, yang membuat banyak keluarga hancur.

Hari ini kita jumpai training atau pelatihan motivasi agar sukses dengan ukuran kaya, walau memang dikemas nampak Islami bahwa seorang Muslim harus kaya agar banyak sedekah dsbnya, namun orientasinya duniawi, jargon the power of dream ala barat tetap jadi topik utama. Pelatihan seperti ini gagal mengantarkan manusia menemukan misi hidupnya atau tugas langitnya. Jika demikian maka perjalanannya sudah bisa diduga, walau nampak Islami, aroma serakah, hasad, selingkuh, curang dstnya akan berdatangan. Ujungnya adalah kesengsaraan dan kehancuran.

Allah tak melarang hambaNya untuk kaya, berkuasa, terkenal dstnya namun Allah melarang ketika itu semua menjadi orientasi atau obsesi dunia, sehingga melalaikan dari Tugas Langitnya atau Misi Hidupnya di dunia. Sesungguhnya mereka yang lalai dari mengingat Allah maka Allah akan lalaikan mereka dan kemudian menjadi berantakanlah kehidupannya.

Jadi walaupun memakai produk bank syariah, tetapi mindsetnya masih obsesi duniawi atau berorientasi dunia bukan Tugas Langit maka pasti akan sama saja akibatnya.

Keluarga tanpa Misi Keluarga ( the family mission ) atau tanpa Upaya menata Kehidupan yang baik ( the family good life ) sesuai fitrah , sangat rentan perceraian atau masalah besar yang tak kunjung reda.

Dalam konteks Taqwa, bahwa Keluarga yg bertaqwa adalah keluarga yang fokus menjalankan Misi Keluarga (Tugas Langitnya) atau fokus menata Kehidupan yang Baik (the good life) serta menjauhi atau hati hati pada segala larangan Allah agar tak disimpangkan dari Misi Keluarganya itu atau disimpangkan dari upaya Menata Kehidupan yg baik sesuai fitrahnya itu.

Mutaqin adalah orang orang yang menemukan jalan menuju Robbnya, mereka fokus berorientsi langit dalam menjalankan Tugas Langitnya dan hati hati pada Obsesi Dunia karena mereka tahu bahwa orientasi dunia akan merusak segalanya. Maka alQuran ini adalah petunjuk (kompas) bagi Muttaqin, yaitu mereka yang punya peta jalan. Tiada guna kompas bagi orang yang tak punya peta jalan.

Maka hati hatilah pada Obsesi Dunia, hati hatilah pada Orientasi duniawi apapun itu karena akan membuat hidup kita berantakan dan kembali kepada Allah dengan tangan hampa karena tiada tugas langit atau misi hidup yang dituntaskan.

#fitrahbasededucation #fitrahbasedlife

Reff:

About dimaspramudia

Read All Posts By dimaspramudia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.