Fitrah Individualitas vs Fitrah Sosialitas
Hari ini ummat mengalami krisis kepemimpinan. Pemimpin pemimpin bermunculan namun dengan mental penguasa (sulthon, raja, sultan) bukan mental orang yang mengurusi (melayani) urusan orang beriman (amirul mukminin). Justru penguasa ini bermental ingin dilayani.
Para pemimpin bermental penguasa ini umumnya rakus kekuasaan, tyrant, corrupt, membangun kerajaan pribadi dengan menyiapkan penerus alias putra mahkota, pencitraan tak wajar (riya’), narsis di ruang publik dsbnya namun yang jelas ia tidak siap menunaikan kewajiban sosialnya sebagai pemimpin, namun paling depan ketika menuntut haknya yang sebenarnya lebih sering bukan haknya.
Pemimpin seperti model yang digambarkan di atas sudah pasti tak pernah siap untuk dipimpin siapapun apalagi bersinergi, ia rela menginjak siapapun agar senantiasa di atas, ia pada dasarnya tak siap mendengar dan melayani, ia tak siap mengambil alih masalah ummat menjadi masalah personalnya, ego nya tak cukup siap untuk berempati karena tak terpuaskan ketika