Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Musa AS memiliki kehidupan yang baik (Good Life) dalam istana Fir’aun ayah angkatnya dan diasuh Ibunda angkatnya yang shalihah, sampai berusia 18 tahun.
Kemudian menjadi mantu Nabi Syu’aib AS setelah bekerja padanya selama 10 tahun. Saat tu Musa memiliki kehidupan yang baik dan bahagia bersama istrinya sampai memiliki beberapa anak.
Surat Tahaa
- Ketika dia (Musa) melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya, “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.”
- Maka ketika dia mendatanginya (ke tempat api itu) dia dipanggil, “Wahai Musa!
- Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Thuwa.
- Dan Aku telah memilih engkau, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
- Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.
- Sungguh, hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang dia usahakan.
- Maka janganlah engkau dipalingkan dari (kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa.”
Allah bertanya kepada Musa AS
- “Apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa?”
- Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.”
- Allah berfirman, “Lemparkanlah ia, wahai Musa!”
- Lalu (Musa) melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat
- Dia (Allah) berfirman, “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula,
Sesungguhnya tongkat Musa itu bagi Musa adalah mewakili identitas Musa sebagai seorang penggembala domba. Hal itu adalah simbolisasi dari sumber ma’isyah/nafkah-nya, karena pada masa itu kemakmuran seseorang diukur dari ternak dan hasil ladangnya.
Dengan tongkat itu sungai Nil berubah menjadi darah, dengan tongkat itupula terwujud berbagai mujizat di hadapan Fir’aun Raja Mesir, dengan tongkat itu pulalah juga membelah laut Merah dan membuat mata air keluar dari batu.
Hikmah
Sumber: