
Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Ibu Peradaban
Dalam peperangan besar di dunia, kaum perempuan atau ibu sering dianggap pihak yang paling lemah, sangat menderita dan teraniaya. Namun sejarah mencatat kaum inilah yang justru bangkit merajut kembali kesadaran di tengah porak poranda dan puing puing bangsanya.
Di Papua Barat, ada daerah dimana para Mama Mama lah yang sangat peduli pada perubahan generasi, sementara Ayah Ayah mereka sudah “habis” kearifan, ketangguhan dan mental kinerjanya, akibat kolonialisasi dan missionarisasi, menjadi seonggok manusia yang pemalas, “mengemis” atau menunggu nunggu bantuan LSM, tak mau mengelola tanah pertaniannya, padahal sangat subur alamnya.
Para lelaki di daerah itu umumnya punya kebiasaan buruk, bila punya uang mereka mabuk mabukan, dan bila tak punya uang juga mabuk dengan berhutang, paginya pingsan terkapar di selokan atau parit. Mama Mama ini amat khawatir dan prihatin dengan masa depan… Selanjutnya