Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa
Misi hidup dan Legacy
”Apabila ‘anak Adam itu meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)
Hadits di atas sesungguhnya luar biasa, mendorong ‘aql fikiran, hati perasaan serta amal perbuatan kita untuk cerdas memandang, mensikapi dan melakukan strategi hidup selama di dunia yang sangat singkat ini dengan melakukan “amal shalih yang Allah ridhai” yang kelak dapat menjadi Legacy,
Legacy adalah atau sesuatu yang bisa diwariskan dan dilanjutkan agar terus mengalirkan pahala setelah kematian. Apabila kita memiliki Legacy ini, maka TIGA hal di atas (sedekah yang berkelanjutan, pengetahuan yang manfaat, anak shalih yang mendoakan) akan diperoleh dalam SATU PAKET.
Apa Legacy terbaik seperti yang dimaksud?
Itulah Tugas Langit, atau Misi “Menyeru kepada Allah”, atau Misi Hidup untuk menyeru kebenaran atau menolong agama Allah atau melakukan perubahan yang Allah ridhai dalam suatu Bidang Perjuangan spesifik dengan Solusi yang spesifik.
Jika seseorag memiliki Misi Hidup berupa Perjuangan dalam Suatu Bidang beserta Solusinya dan Inovasinya juga penglibatan Keluarga dan Komunitas dalam perjuangannya itu, selama hidupnya, maka kelak akan menjadi Legacy atau Warisan paling bermakna bagi keturunan dan Ummatnya.
Sebagai contoh masa kini adalah almarhum pak Habibie, sejak muda Misi Hidup beliau adalah membangun Indonesia dengan Industri Strategis dan teknologi canggih. Solusinya adalah Kapal Terbang khas Indonesia, yang bisa terbang di segala cuaca, landasan pacu pendek, bahan bakar irit, kapasitas penumpang dan barang cukup banyak dll sehingga menjangkau pulau pulau di nusantara.
Almarhum juga sejak awal memilih istri yang setia mendukungnya, yang mampu mempersiapkan penerusnya, yaitu anak anaknya untuk terus melanjutkan perjuangan Beliau. Sementara Beliau juga terus berinovasi, terus mencetak para Engineer yang siap mendukung perjuangannya itu.
Orientasinya jelas menolong Ummat bukan kepentingan pribadi, “Saya adalah bagian dari masyarakat, jika masyarakat ini makmur, maka keluarga saya juga ikut makmur”, begitu pesan Almarhum.
Maka kita saksikan bersama, Beliau wafat dalam keadaan meninggalkan Legacy yang luar biasa, yaitu
- Amal Jariyah, berupa Pabrik Pesawat Terbang yang terus “beramal” dan “berkontribusi (sedekah)” melahirkan pesawat terbang dan dilanjutkan
- Ilmu yang Bermanfaat, berupa Knowledge Pesawat Terbang yang sangat bermanfaat dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya
- Anak Shalih yang Mendoakan, berupa Anak anak dan pengikutnya yang bukan sekedar shalih dan mendoakan, namun siap melanjutkan visi dan misi perjuangannya.
Begitulah pak Habibie dan orang orang shalih, juga orang orang shodiq dan para Syuhada, juga para Nabi, selalu meninggalkan Legacy dari misi perjuangannya berupa Mission in Action (Amal Jariah), Best Knowledge dan Regeneration. Merekalah yang disebut alQuran sebegai orang orang yang diberi nikmat, karena diberikan shirothol mustaqiem, jalan yang cepat dan lapang untuk menuju Allah SWT.
Maka mari kita temukan Misi Hidup atau Misi Perjuangan “Dakwah” Kita untuk menyeru kebenaran atau menolong ummat dalam suatu bidang yang spesifik beserta solusinya, mekanisme inovasinya, pendidikan keluarga dan komunitasnya sehingga bisa menjadi Legacy atau Warisan untuk melanjutkan perjuangan kita.
Dengan begitu semoga hidup kita bermakna dengan Misi Hidup kita, menjadi Legacy terbaik, mendapat 3 kebaikan dalam satu paket sehingga pahala kita terus mengalir setelah kita kembali kepadaNya dan Allah meridhainya. Allahumma aamiiin.
Salam Peradaban
#fitrahbasedlife
Sumber:
Misi Hidup dan Legacy
— harry santosa (@harrysan05) December 12, 2019
”Apabila ‘anak Adam itu meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh… https://t.co/5VcDyFt5pg