Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT. Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Kebahagiaan dan Misi Hidup
Happiness atau kebahagiaan dalam Islam itu bukan kesenangan sesaat, tetapi ia adalah suasana kejiwaan yang merasakan kepuasan abadi (syurgawi/paradisable). AlQuran menyebut suasana kejiwaan yang seperti itu dengan istilah jiwa yang tenang (muthmainnah)
Karenanya Islam tak mengenal istilah the pursuit of happiness (mengejar kebahagiaan) dalam perspektif bahagia pada masyarakat kapitalisme atau sosialisme, berupa kesenangan semu, tetapi Islam mengenal istilah mencapai kebahagiaan hakiki (attainment of the true happiness)
Perasaan bahagia yang hakiki (muthmainnah) itu diperoleh karena menyambut dan menjalankan panggilan hidup (calling), menyimak suara hati terdalam (inner voice) sehingga menemukan misi hidup di dunia yang berorientasi langit, yaitu menebar sebesar besar manfaat dan rahmat selama hidup di dunia, dengan misi hidupnya itu.
Sehingga jiwa yang tenang (muthmainnah) ini kemudian mendapat keridhaan Robbnya dan lalu Allah memasukkannya ke dalam golongan hambaNya (karena tercapainya maksud penciptaanNya untuk menghamba kepadaNya) lalu kemudian jannahNya (syurga Allah) adalah sebaik baik tempat kembalinya.
Apabila belum menemukan Misi Hidup, maka jalanilah kehidupan sesuai fitrahNya dan pandulah fitrah itu dengan Kitabullah sehingga menjadi kehidupan yang baik dimana fitrah fitrah itu tumbuh paripurna dalam kehidupan (a good life), maka kehidupan yang sesuai fitrah ini akan membawa seseorang kepada misi hidupnya di dunia.
A good life meliputi kehidupan spiritual, kehidupan pekerjaan atau bisnis, kehidupan rumahtangga, kehidupan belajar, kehidupan sosial, kehidupan estetika, kehidupan pengembangan pribadi dan kehidupan kesehatan, dimana 8 aspek kehidupan itu berangkat dari 8 aspek fitrah yang tumbuh paripurna.
Apabila semua fitrah tumbuh indah selaras berpadu dalam kehidupan maka itulah kehidupan yang baik.
Nabi SAW sejak lahir sampai sebelum mendapat misi kenabian adalah manusia yang menjalani kehidupan yang baik, itu nampak dari kehidupan pribadinya sejak anak, kehidupan rumahtangganya, kehidupan bisnisnya, kehidupan sosialnya, kehidupan kesehatannya dstnya, sampai kemudian mendapat misi hidup berupa misi kenabian pada usia 40 tahun.
Kehidupan yang baik (a good life), insyaAllah membawa kita kepada menemukan misi hidup atau tugas spesifik kita sebagai alasan kehadiran kita di dunia yang Allah kehendaki sesuai maksudNya.
Semoga kita kembali kepada Allah SWT dengan perasaan puas dan tenang karena telah berupaya sungguh sungguh menyelesaikan misi hidup atau tugas spesifik kita selama di dunia.
Jadilah seperti orang yang Ibarat diutus raja ke sebuah negeri untuk melaksanakan tugas, lalu ia tunaikan tugasnya itu di negeri tsb, lalu ia merasa tenang karena telah menunaikan tugas rajanya, lalu ketika kembali kepada rajanya, ia akan mendapat ridha dari raja itu, dan tentu dimasukkan ke dalam jajaran abdi nya dan diberikan kedudukan pada tempat terbaik.
Janganlah seperti orang yang diutus rajanya dengan membawa tugas atau misi, lalu kembali kepada rajanya dengan tangan hampa.
#fitrahbasedlife #fitrahbasededucation
Reff: