Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Hidup itu tentang Menyambut Panggilan
Sholat itu panggilan, kita dipanggil 5 kali sehari semalam
Shaum Ramadhan itu panggilan, kita dipanggil 1 kali setahun
Zakat itu panggilan, kita dipanggil jika harta mencapai nisab dan haulnya (jatuh kadar minimal jumlah dan jatuh temponya)
Haji itu panggilan, kita dipanggil seumur hidup sekali
Semua panggilan itu tentu saja harus dalam payung perjanjian dan persaksian dua kalimah syahadah (keimanan)
Namun perlu diingat bahwa semua panggilan ibadah ritual itu pasti ada Maksud dan Tujuannya.
Maksud segala sesuatu termasuk Ibadah ritual tentu saja adalah untuk mengHamba atau beribadah kepada Allah SWT
Namun Tujuan akhirnya bukan Ibadah ritual itu sendiri.
Jadi bukan sholat untuk sholat, bukan shaum untuk shaum, bukan zakat untuk zakat, bukan haji untuk haji dstnya.
Semua ibadah ritual itu bukan tujuan akhir,
Itu semua hanyalah latihan.
Ya, Latihan untuk menyambut Panggilan
Karenanya tujuan sejati dari sholat, shaum, zakat dan haji yang disebut alQuran adalah “agar mudah mudahan bertaqwa” (la’alakum tattaquun)
Maka mereka yang selalu menyambut panggilan itulah yang digelari dengan gelar orang yang bertaqwa.
Taqwa inilah sesungguhnya derajat kemuliaan yang ingin dicapai dalam menjalani kehidupan yaitu kemampuan menyambut panggilan sesungguhnya.
Karena Hidup adalah tentang menyambut panggilan sesungguhnya.
Apakah panggilan sesungguhnya itu?
Itulah panggilan langit berupa misi hidup atau tugas langit selama di dunia.
Jadi keseluruhan tujuan dari ibadah ibadah ritual baik yang wajib maupun sunnah adalah untuk mencapai taqwa.
Taqwa itulah derajat kemuliaan tertinggi kehidupan manusia, yaitu derajat kemampuan untuk menyambut panggilan yang sesungguhnya.
Pantaslah bahwa mereka yang bertaqwa dikatakan sebagai orang yang telah menemukan jalan menuju keridhaan Robbnya, jalan menuju SyurgaNya.
Pantaslah bahwa mereka yang bertaqwa digambarkan bagai orang yang berjalan di padang rumput dengan penuh kehati hatian agar tidak tersimpangkan dari jalannya. Itu karena mereka telah memiliki peta jalan (misi hidup)
Semoga ibadah Ramadhan tahun ini bukan hanya sekedar berlelah lelah beribadah ritual, namun mencapai tujuannya yaitu derajat taqwa.
Dan taqwa adalah kemampuan menyambut panggilan dan kesungguhan menempuh jalan untuk menuntaskan tugas langit (misi hidup).
Maka sambutlah panggilan itu. Panggilan menyeru kebenaran dan membuat perubahan, panggilan menjadi ayah dan ibu, panggilan untuk membuat solusi di masyarakat, panggilan untuk inovasi, panggilan untuk berkolaborasi dan berkomunitas, panggilan untuk menjadi dewasa dan mengambil tanggungjawab dstnya.
Kaidahnya berlaku universal, “Allah tak memanggil mereka yang mampu, tetapi memampukan mereka yang terpanggil”
Salam Pendidikan Peradaban
8 Panggilan HIdup
Dalam perspektif Pendidikan berbasis Fitrah, ada 8 panggilan yang sebaiknya kita jalani di dunia
- Panggilan untuk melakukan perubahan (change maker) yang berangkat dari fitrah keimanan kita dalam rangka menolong agama Allah pada suatu bidang kehidupan, misalnya ekonomi, pendidikan, ekonomi dstnya. Inilah payung dari semua panggilan.
- Panggilan untuk melahirkan karya solutif (solution maker) atas fitrah bakat kita pada bidang kehidupan yang ingin perjuangkan itu
- Panggilan untuk senantiasa berinovasi (innovation maker) yang berangkat dari fitrah belajar dan bernalar, sebagaimana ulil albab, sehingga solusi yang diberikan selalu mutakhir
- Panggilan untuk menyambut peran keayahbundaan (regeneration maker) yang berangkat dari fitrah seksualitas agar anak dan keturunan mampu melanjutkan perjuangan ayah ibunya dengan menyediakan pendidikan yang relevan dengan perjuangan misi di atas
- Panggilan untuk membuat dunia lebih indah, damai dan harmoni serta lestari (green and peace maker) yang berangkat dari fitrah estetika dan bahasa. Solusi dakwah apapun yang tak mempertimbangkan ini tak akan menjadi rahmat
- Panggilan untuk berkomunitas, berjamaah, berkolaborasi (social maker) yang berangkat dari fitrah individualitas dan sosialitas, karena perjuangan bukan pekerjaan sendirian, harus melibatkan komunitas dan jaringan
- Panggilan untuk membuat lingkungan dan masyarakat untuk hidup lebih sehat (health maker) yang berangkat dari fitrah jasmani agar secara bersama bisa memperujangkan kebaikan kebaikan
- Pangilan untuk mengembangkan diri dan mengembangkan masyarakat (growth maker) yang berangkat dari fitrah perkembangan atau fitrah kedewasaan.
Ke delapan panggilan ini jika mampu dipadukan adalah Misi Hidup di dunia.
#fitrahbasededucation #fitrahbasedlife
Reff: