Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Sesungguhnya hanya kedua orangtualah yang paling kenal potensi keunikan anak-anaknya. Dari sanalah karakter-karakter baik dikembangkan dan disempurnakan dengan akhlak mulia. Kedua orangtuanya lah makhluk yang paling mencintai dengan tulus anak-anaknya. Orangtua sejati adalah mereka yang menginginkan kebahagiaan anak-anaknya lebih dari apapun di muka bumi.
Dunia persekolahan adalah dunia yang tidak pernah mengandung anak-anak kita, tidak pernah melahirkan anak-anak kita bahkan tidak pernah diberi amanah oleh Allah SWTsesaatpun juga, karena itu persekolahan bukanlah dunia yang sungguh-sungguh mampu mengenal dan mencintai anak-anak kita dengan tulus dan ikhlas.
Bukankah anak kita adalah alasan terbesar dan terpenting mengapa kita ada di muka bumi ini? Merekalah sebagai amanah mendidik generasi peradaban bagi dunia yang lebih damai dan sebagai amanah yang akan membanggakan Ummat Muhammad di yaumilqiyamah kelak.
Membangun “home education” bukanlah pilihan tetapi kewajiban setiap orangtua, porsi kuantitas waktu dan kualitas perhatiannya mesti jauh lebih banyak bahkan meniadakan porsi persekolahan.
Sayangnya banyak ortu yang menganggap kewajiban mendidik telah selesai ketika anak-anak berada sepenuh waktu di sekolah dan di lembaga-lembaga kursus. Obrolan tentang pendidikan adalah obrolan seputar ranking, ijasah, prestasi-prestas akademis dan tugas-tugas sekolah yang dibawa ke rumah, bukan tentang mengembangkan karunia fitrah yang anak-anak kita miliki.
Mari kembalikan fitrah kesejatian peran orangtua, kesejatian fungsi rumah, kesejatian pendidikan, kesejatian anak-anak kita. Jangan sekali-kali merubah fitrah kesejatian itu semua karena itulah sesungguhnya penyebab berbagai krisis dan kerusakan di muka bumi.
Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasispotensi dan akhlak
Sumber : https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa?fref=nf