Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Mengapa Nabi Yang Mulia Itu Mau Kembali ke Bumi
Misi Kenabiannya sedang diujung tanduk
Dalam beberapa tahun ini, dirinya dan keluarganya sedang diisolir di lembah pengasingan
Paman yang membelanya selama ini baru saja wafat
Begitupula istrinya yang setia, wafat dalam penderitaan pengasingan itu,
Istrinya itu adalah manusia mulia dan wanita pertama yang mendukung Misi Kenabiannya
Sungguh cinta lelaki itu pada wanita yang mendukung Misinya itu tak bertepi
Kini ia seolah sendiri, belahan jiwanya telah pergi
Bukan kematian yang ia tangisi, tetapi separuh jiwanya terbawa
Di tahun dukacita itulah Allah memperjalankannya ke dua tempat mulia
DiIsrokan ke Aqsho, arah kiblat pertama kaum Muslimin
Lalu diMi’rajkan ke Sidratul Muntaha,
Sebuah tempat mulia satu level di bawah Arsy,
Tempat tertinggi yang belum pernah dicapai manusia manapun
Nabi Mulia itu berjumpa dengan Allah, Zat Yang Maha Mulia dan Maha Indah
Dianugrahi perintah Sholat
Lalu berdialog dengan para Nabi Nabi yang Mulia,
Mendapat kehormatan memimpin sholat berjama’ah
Bayangkan betapa keharuan dan kebahagiaan meliputinya
Bersua dengan para pejuang dan penyeru Tauhid sebelumnya
Lalu Nabi Mulia itu diperlihatkan neraka dengan segala kengeriannya dan kegelapannya
Juga diperlihatkan isi Syurga dengan segala Keelokan dan Keindahannya
Dijanjikan akan masuk ke dalamnya pada tempat tertingginya
Lalu Nabi Mulia itupun kembali ke bumi dan selesai kisahnya
Kita semua telah tahu cerita perjalanan penuh berkah itu
Namun ada pertanyaan sederhana, yang jarang ditanya
Andai kita, dalam kondisi terpuruk dan tertekan seperti itu
Kehilangan orang orang yang sangat dicintai
Lalu mendapat tiket perjalanan ke langit seperti Nabi yang Mulia itu
Melihat segala keindahan dan kemuliaan yang tiada tara
Apakah kita akan kembali ke Bumi?
Muhammad Iqbal, seorang penyair besar Pakistan berkata dalam syairnya
“Nabi mulia itupun lalu kembali ke bumi,
Demi Allah, jika aku menjadi dia, niscaya aku tak akan mau kembali ke bumi”
Lalu mengapa Nabi yang mulia itu kembali ke bumi?
Menukar semua keindahan dan kemuliaan yang pernah dialaminya
Andai ia dengan posisinya sebagai tamu kehormatan,
Lalu meminta untuk tak kembali ke bumi, nampaknya akan dikabulkan
Tetapi ia tak meminta itu dan kembali lagi ke bumi
Hanya satu jawabannya
Ya hanya satu
“Nabi mulia itu kembali ke bumi,
Karena ingin menyelesaikan Misi Kenabiannya,
Sebelum kelak kembali menemui Robbnya dalam KeridhaanNya”
Ternyata..
Itulah jalan Nikmat, yang para Nabi mau menukar kenikmatan Syruganya sementara
Itulah jalan Nikmat, yang para Syuhada mau hidup kembali dan berjuang lagi lalu syahid lagi
Itulah jalan Nikmat, yang para Shodiqin, mau membuktikan kebenarannya sepanjang hidupnya
Itulah jalan Nikmat, yang para sholihin, mau bersusah payah menemukannya
Itulah jalan Nikmat yang kita minta 17 kali dalam sehari semalam
Itulah Misi Hidup kita, Tugas Langit kita selama di dunua
Mari temukan Misi Hidup kita, jalan kebahagiaan hakiki, jalan Nikmat yang diperjuangkan
Lalu tunaikan sebelum bertemu puncak kebahagiaan, yaitu perjumpaan dengan Allah SWT
Maka Bertaqwalah,
yaitu fokus memperjuangkan Misi Hidup itu, dan berhati hati agar tidak tersimpangkan darinya
Salam Pendidikan Peradaban
#fitrahbasedlife
Reff: