- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Ilusi Kehidupan

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Ilusi Kehidupan

Masyarakat modern adalah potret masyarakat yang sangat rentan dalam hal apapun. Mereka nampak bagitu hebat, canggih, berkecukupan bahkan berlimpah sejahtera, namun sesungguhnya mirip peternakan ayam broiler, sangat rentan dan rapuh, mudah terpapar penyakit serta sangat tergantung karena hanya mengandalkan supply makanan, supply air, supply listrik dsbnya dan tentu saja kebijakan pemilik peternakan, sang pemberi supply.

Para pemilik peternakan tentu sudah merekayasa sistem sehingga ternak ini terus makan sebagai “gajiannya” namun tak boleh terlalu sejahtera dan cerdas. Makanan, usia produktifnya dan pensiunnya telah ditakar, mereka hanya harus patuh dan menurut untuk pada saatnya dipanen atau dibuang (afkir).

Para Betina bertelur, namun tak pernah mengerami telurnya dan membersamai anak anaknya karena dititipkan di mesin penetasan dan pemeliharaan kandang kandang kelas sesuai usia anak ayam. Para ayam jago menebar benihnya, namun tak sempat membersamai pasangannya apalagi menemani anak anaknya.

Jika kita renungkan, bukankah hidup manusia modern mirip Peternakan? Kita sangat tergantung kepada sistem, harga makanan dan obat naik, kita terdampak, listrik mati kita nyaris “mati”, persekolahan berubah aturan, kita panik dstnya.

Ya, kita memang sedang diternakkan oleh sebuah sistem yang kita tak bisa memilih apapun padahal seolah banyak pilihan, namun pilihan yang sudah dirancangkan untuk membatasi fitrah kehidupan kita sesuai maunya pemilik peternakan.

Sejak anak anak kita dipasung oleh sistem yang kita tak bisa memilih. Ketergantungan dalam semua hal secara berlebihan. Kita tak mampu menghasilkan bahan makanan sendiri kecuali membeli di mart terdekat, tak mampu mendidik anak anak kita sendiri kecuali menitipkan dan panik dengan aturan, tak mampu menghasilkan listrik sendiri kecuali membeli dan panik jika padam dstnya.

Kita harus bersekolah sd, smp, sma selama 12 tahun (mengapa 12 tahun tak ada yang bertanya), lalu masuk perguruan tinggi yang jurusannya sudah dipilihkan, lalu bekerja dengan pilihan pekerjaan yang sudah disiapkan. Lalu digaji dengan gaji yang sudah ditetapkan, lalu mencicil rumah dan kendaraan yang sudah diatur tidak bisa lebih dari 1/3 gaji dan membuat terjebak cicilan sampai mati, kemudian dengan masa pensiun yang juga sudah ditakar.

Anak anak kitapun karena ayah ibunya tergantung sistem, cenderung dititipkan pada sistem, dan kemudian anak anak merekapun akan mengulangi lagi prosesnya dan mewariskan ketergantungan sistem.

Dalam sebuah masyarakat tentu dibutuhkan sistem untuk mengatur semuanya, namun sistem yang membuat kita sangat tergantung adalah sistem peternakan manusia atau perbudakan modern.

Lalu kita semua menjalani Ilusi Kehidupan, seolah olah hidup merdeka padahal telah menjadi budak yang dipilihkan dan ditakar semuanya sejak kelahirannya. Fitrah fitrah kemudian menjadi tak tumbuh indah sempurna dan berbahagia.

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasedlife
#fitrahbasededucation

Sumber:

About dimaspramudia

Read All Posts By dimaspramudia

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.