- Dakwah, FBE, IMTAQ

Mempersiapkan Generasi AqilBaligh dari Masjid (Bagian 2)

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Mempersiapkan Generasi AqilBaligh dari Masjid (Bagian 2)

Kurikulum Pendidikan Generasi AqilBaligh

Berikut adalah prinsip dan asumsi asumsi untuk mendidik generasi AqilBaligh yang menjadi landasan penyusunan Kurikulum Pendidikan generasi AqilBaligh, menurut ustadz Adriano Rusfi .

Pendidikan AqilBaligh ini mulai intensif ketika anak berusia 10-12 tahun sampai usia 15-19 tahun, namun perlahan merawat fitrah ketika usia dini. Umumnya kita menggegas ketika usia dini sehingga banyak fitrah yang rusak, lalu sibuk memperbaikinya ketika menjelang aqilbaligh.

Prinsip Pendidikan Generasi AqilBaligh

  1. Anak adalah manusia aqil-baligh dan mukallaf.

Anak berhak mengambil keputusan sendiri atas dirinya
Anak bertanggung jawab atas perilaku sadar dan bebasnya
Anak berhak memiliki ruang pribadi (privacy)
Anak telah terkena hukum-hukum sosial dan syariah

2.Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna, mulia, dan berdaya

Anak… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Mempersiapkan Generasi AqilBaligh dari Masjid (Bagian 1)

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Mempersiapkan Generasi AqilBaligh dari Masjid (Bagian 1)

Ada sebuah teguran bagi kita semua dalam mendidik generasi, “buat apa kita ajarkan anak Taklif Syar’i, namun tidak kita siapkan mereka untuk Mukalaf (kemampuan memikul beban syariah, dari menyeru kepada Tauhid, Ibadah, sampai kepada Nafkah, Jihad dan Menikah) ketika AqilBaligh tiba”.

Ya, umumnya kita sangat concern mengajarkan berbagai kewajiban agama kepada anak anak kita ketika usia 7 -12 tahun bahkan lebih dini, namun kita tidak menyiapkannya pada usia 12 – 15 tahun untuk menjadi pemuda sejati (arrijaal) yang mandiri, punya peran peradaban spesifik yang memberi manfaat bagi ummat dan memiliki kemampuan untuk mengemban syariah itu sendiri dalam makna yang lebih luas sejak berusia 15 tahun.

Kita lihat sepanjang sejarah peradaban Islam, sejak zaman Rasulullah SAW, dari generasi ke generasi selalu muncul para pemuda belasan tahun yang sudah memiliki peran… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Hidup Hanya Sekali, Temukan Jalan, Awali dengan Kembali ke Fitrah

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Hidup Hanya Sekali, Temukan Jalan, Awali dengan Kembali ke Fitrah

Rutinitas, tekanan hidup, tekanan keluarga, himpitan masalah dstnya membuat kita sama sekali tak sempat berhenti sejenak utk merenung dan menemukan jalan hidup kita. Tiba2 waktu habis, expired, tamat.

Sesungguhnya semua yg kita alami, semua peristiwa apapun itu yg sedih maupun yg senang, adalah cara Allah utk menggiring kita kembali kepada fitrah. Fitrah adalah titik tumpu untuk memulai jalan hidup.

Masalahnya adalah jika terpuruk maka umumnya kita marah2 dan cenderung kufur alias tak shabar. Jika senang umumnya lupa diri dan tak tahu diri alias tak bersyukur dgn makna sesungguhnya. Syukur bukan cuma “say thank you” tetapi menyadari karunia ini sebagai cara Alllah agar menemukan jalan hidup utk menuju Allah.

Benih dari jalan hidup kita adalah fitrah. Sebelum bertemu atau kembali ke jalan hidup kita maka kembalilah ke fitrah, diantaranya dengan tazkiyatunnafs … Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ

Konsep Perubahan dalam Perspektif Fitrah

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Konsep Perubahan dalam Perspektif Fitrah

Pada hakekatnya, perubahan itu tidak pernah ada dan tak perlu terjadi. Karena sepanjang manusia berada pada fitrahnya maka Allah selalu berikan kebaikan dan manusia menjadi semakin baik dan mulia.

Perubahan itu akhirnya terpaksa terjadi sebagai upaya mengembalikan fitrah yang menyimpang dikarenakan ada segolongan manusia yang mencoba menjadi tuhan dengan merekayasa fitrah sehingga menjadi terpuruklah manusia maupun alam dan kehidupan ke dalam krisis.

“Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu merubah apa yang ada dalam diri mereka”

Ayat di atas sering dijadikan dalil untuk melakukan perubahan dari keterpurukan untuk bangkit menuju kemuliaan padahal Asbabun nuzul ayat ini adalah justru kemuliaan akan tetap sebagai kemuliaan sampai manusia merubah kemuliaan sehingga menjadi kehinaan.

Jadi ketika berbicara perubahan sesungguhnya bukan berbicara sesuatu… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Suami (Pemimpin) Sejati

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Suami (Pemimpin) Sejati

Sekarang banyak menjadi pertanyaan, bagaimana ada seorang pemimpin atau suami yang bukan hanya ditaati tetapi juga amat dicintai oleh anak dan istrinya. Sementara suami lain, walau nampak gagah perkasa, sangat rasional, tangguh namun belum tentu atau kebanyakan malah tidak benar benar ditaati apalagi dicintai.

Di era industrialisasi atau era kolonialisme orang berfikir bahwa seorang pemimpin itu seorang yang punya kekuasaan penuh, otoritas penuh, mampu mengendalikan semua orang yang dipimpinnya dengan kekuasaannya itu, mampu membuat perubahan besar sendirian dstnya. Pemimpin atau leaders itu bagai seorang hero yang menguasai dan mengendalikan.

Hari ini dunia nampaknya berfikir ulang, konsep pemimpin dan kepemimpinan seperti itu hanya melahirkan kediktatoran, ketaatan semu, kesalahan dan kefatalan dalam mengambil kebijakan karena “one man show”, “merasa pintar sendiri”, membentuk… Selanjutnya