Sahabat fillahku, setelah penebusan Abdullah, Abdul Muthalib menggandeng tangan putranya menuju rumah Wahb bin Abdul Manaf. Wahb mempunyai seorang putri bernama Aminah. Abdul Muthalib sudah sepakat dengan Wahb untuk menikahkan putra putri mereka.
Namun, di tengah jalan, seorang gadis cantik menegur Abdullah, βEngkau akan pergi ke mana, wahai Abdullah?β
βAku akan pergi bersama ayahku.β
Tanpa memedulikan Abdul Muthalib, gadis itu berkata, βKulihat engkau memang dituntun ayahmu, tak ubahnya seperti seekor unta yang akan disembelih. Demi engkau, aku akan menerimamu jika engkau mau menikahi diriku sekarang juga. β
Abdullah terperangah. Ia menatap gadis itu dengan gugup.
βSiapakah gadis ini? Pikir Abdullah, βdilihat dari pakaiannya yang dipenuhi perhiasan mahal, ia pasti seorang gadis bangsawan. Matanya yang hitam memancarkan sinar yang teduh seperti yang biasa dimiliki gadis gadis berperangai lemah lembut dan penuh kasih sayang. Apa yang harus kukatakan kepadanya?β
Ketika Abdullah menoleh kepada ayahnya, dilihatnya Abdul Muthalib memberi isyarat agar Abdullah terus melangkah dan tidak menggubris sang gadis .
βAku bersama ayahku. Aku tak kuasa menolak kehendaknya dan berpisah dengannya.β
Abdullah kembali berjalan bersama ayahnya. Hatinya dipenuhi rasa iba dan simpati kepada gadis yang ditinggalkannya. Hari itu juga, Abdul Muthalib datang ke rumah Wahb bin Abdul Manaf. Mereka sepakat menjodohkan Abdullah dengan Aminah.Β
Keesokan harinya, Abdullah bertemu lagi dengan gadis yang kemarin. Abdullah menyapanya, βMengapa engkau tidak menyapaku seperti kemarin?β
Gadis itu menjawab dengan ketus, βSinar berseri-seri yang kemarin kulihat pada wajahmu sudah tidak ada lagi. Karena itu, sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu!β
πCatatan tambahan πΒ
β
*Sinar Kenabian*
Sinar berseri-seri yang dilihat sang gadis pada wajah Abdullah menurut sebagian ahli sejarah adalah sinar kenabian yang akan diturunkan Abdullah kepada putranya. Ketika Abdullah dijodohkan dengan Aminah, gadis itu tidak dapat lagi berharap akan memiliki putra yang kelak menjadi nabi.
πKisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku penerbit : Sygma π
β‘ Materi Β 26 Β Jilid 1β¬ ββββββββββ