pendidikanberbasisfitrah

- Dakwah, FBE, IMTAQ, IPTEK, Mutiara Pagi

Amaliyah Ramadhan, antara Checklist dan Bangkitkan Ghirah Keimanan Anak

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Amaliyah Ramadhan, antara Checklist dan Bangkitkan Ghirah Keimanan Anak

Kita seringkali mengaku beriman pada yang tak nampak (ghaib), namun dalam prakteknya sering lebih fokus pada yang nampak. Ghirah keimanan adalah hal tak nampak namun justru memberi dampak hebat. Sementara, capaian2 angka dan isian checklist bisa jadi terlihat dan nampak hebat, namun seringkali tak memberi dampak apapun, kecuali prestise kosong atau bisa jadi melatih anak utk tdk ikhlash.

Di sisi lain, kita sering memperlakukan anak kita ibarat mesin atau gudang memory layaknya harddisk. Kita menganggap anak anak yang menjalani rutinitas dan pembiasaan terus menerus maka akan hebat, begitupula anak yg kepalanya diisi sebanyak banyaknya akan melejit. Sedikit banyak ideologi materialisme telah banyak masuk dalam kepala kita, tanpa sadar.

Sesungguhnya manusia itu makhluk berjiwa, karenanya pendidikan itu mirip berdakwah, yang disentuh justru hatinya atau jiwanya

Selanjutnya
- Dakwah, FBE, IMTAQ, IPTEK, Mutiara Pagi

Berhentilah menjadi operator peradaban usang yang melihat manusia dari sisi kegelapannya atau kelemahannya

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Pasca WWII, dunia dilanda mental illness, semua hal dibangun dengan cara pandang “weakness based” termasuk psikologi dan pendidikan. Dalam bahasa gaulnya, orang modern itu “senang lihat orang lain susah dan susah lihat orang lain senang”. Ini barangkali ciri khas mereka yang lahir seputar paska kemerdekaan dan setelahnya. Bukan hanya di indonesia, tetapi juga di LN.

Riset sederhana tahun 70an membuktikan para orangtua di Amerika dan Eropa umumnya lebih suka mempermasalahkan nilai akademis yang rendah dari anaknya daripada potensi kekuatan anak anaknya yang lain baik akademis ataupun non akademis.

Namun jika hari ini sistem pendidikan masih fokus melihat siswa dari apa yang menjadi kelemahannya dengan mematok standar nilai, lalu fokus memperbaiki, menambal, merecovery “gap kelemahannya” agar sesuai standar yang ditetapkan, maka itu mengkhianati keunikan manusia dan itu jelas kebodohan yang

Selanjutnya
- Dakwah, FBE, Mutiara Pagi

Anak anak kita kelak akan menghuni sebuah zaman yg tak terbayangkan oleh kita pada hari

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Anak anak kita kelak akan menghuni sebuah zaman yg tak terbayangkan oleh kita pada hari ini bahkan kita tak pernah mampu menghuni zaman itu karena barangkali kita sudah di alam kubur. Pada zaman itu ananda akan sendirian tanpa kita karena pada ghalibnya kita akan wafat lebih dulu.

Lalu apa yang ananda sangat butuhkan ketika itu?

Yang pertama adalah fitrah keimanan yang tumbuh dengan hebat sehingga menjadi aqidah yg kokoh dan tangguh dalam menyeru dan membela kebenaran. Zaman boleh berubah, aqidah ini adalah ghairah dan harus tetap kokoh dalam jiwa anak anak kita sampai akhir hayatnya, maka buatlah ananda terpesona pada alHaq (Allah, Rasulullah, alIslam) sejak usia dini.

Yang kedua adalah fitrah fitrah lainnya yang tumbuh paripurna sehingga menjadi peran peran dan adab terbaik di keluarga, di masyarakat maupun di alam. Didik mereka untuk menghadapi zaman yang bukan zamanmu, dorong ananda untuk menemukan takdir peran peradabannya sendiri sesuai

Selanjutnya
- Dakwah, FBE, IMTAQ, IPTEK, Mutiara Pagi

Circle of Concern vs Circle of Control

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Circle of Concern vs Circle of Control

Mengapa banyak orang di sosial media yang lebih suka peduli mengomentari sesuatu yang sebenarnya diluar kendali bahkan tidak relevan sedikitpun secara langsung dengan dirinya? Mereka berkomentar layaknya seorang pakar atau seorang yang punya otoritas untuk merubahnya.

Lucunya mereka kemudian menghabiskan umurnya untuk pusing memikirkan bahkan sampai marah marah, uring uringan, memaki, mengumpat dan mungkin sampai jatuh sakit untuk sesuatu yang sesungguhnya mereka tak mampu mengendalikannya apalagi merubahnya.

Lihatlah misalnya kasus pilkada, pilpres sampai kepada kesebelasan sepakbola dan kenaikan cabe merah dstnya, berapa banyak manusia menghabiskan waktunya, perasaannya, uangnya untuk sesuatu yang bukan kendalinya.

Anehnya walau mereka sangat peduli pada masalah yang diluar kendali mereka, namun pada masalah yang seharusnya menjadi kendali mereka malah tidak peduli, misalnya masalah… Selanjutnya

- FBE, IMTAQ, IPTEK, Mutiara Pagi

Dengarkan Curhat Para Istri

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Dengarkan Curhat Para Istri

Sepanjang hari minggu kemarin Allah mentakdirkan saya mendengarkan banyak keluhan dan curhat para Ibu tentang suaminya. Seorang ibu mengeluh suaminya yang sibuk bekerja sehingga berbulan bulan meninggalkan anaknya dan tentu saja dirinya.

Walau kelihatan tangguh, ibu itu akhirnya mengaku juga bahwa dirinya selama ini merasa sendiri dan perlu tempat curhat. Tentu saja sebagai seorang ibu yang harus menjalankan peran ganda mengasuh beberapa anak yang masih kecil selama suaminya bekerja keluar pulau, beban perasaan itu semakin lama semakin berat dan butuh tempat keluar. Sampai titik pengakuan itu, air matanya meleleh dan tak kuasa menahan tangis.

Wanita biar bagaimanapun butuh curhat dan curhat itu adalah solusinya walaupun tanpa solusi, yang penting curhat dulu untuk melepas sebagian beban. Dan para suami konon diberikan dada yang bidang bukan untuk menjadi seperti Ade Ray, tetapi agar menjadi tempat bersandar

Selanjutnya