fitrahbasededucation

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Imanan wa Ihtisaban #7

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Seorang mantan perdana menteri berusia 92 tahun, tetiba kembali lagi memenangkan pemilu dan menjadi perdana menteri kembali. Khalayak terhenyak, terlepas dari obsesi politik, tetapi betapa orang yang dengan umur tidak muda lagi masih punya semangat menggebu gebu untuk kembali urun tangan dan urun fikiran membangun negerinya.

Pada periode sebelumnya ia telah buktikan misi hidupnya untuk membangun negaranya itu, kini ia merasa perlu kembali menuntaskan misi hidupnya atau tugas spesifiknya di dunia.

Di Indonesia, kita mengenal pak BJ Habibie, kini berusia 80 tahun lebih, namun gelora semangatnya untuk membangun Indonesia tak pernah pupus. Misinya menghebatkan Indonesia, merajut kepulauan dengan membangun industri strategis kedirgantaraan semakin hebat.

Di usianya kini, dimana orang orang seangkatannya sudah berhenti berproduksi, dimana para eyang yang sudah sugih duduk tenang menikmati hari tua bersama cucu dan buyut dengan aset … Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ

Renungan Pendidikan #17 – It takes a village to raise a child

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

“It takes a village to raise a child”, diperlukan orang sekampung untuk membesarkan anak, begitu pepatah bangsa Afrika.

Selama berabad abad, pendidikan dipahami dan dijalankan oleh keluarga dan komunitas secara berjama’ah.

Pendidikan adalah sebuah keniscayaan untuk membentuk komunitas yang lebih baik, dan komunitas itu kemudian memerlukan pendidikan untuk mewariskan dan mengembangkan pengetahuan, mengangkat derajat posisi peran personal dan komunal yang lebih baik di muka bumi serta memuliakan kearifan dan akhlak bagi generasi selanjutnya.

Pendidikan bukan lahir karena ada komunitas atau karena ada masyarakat, namun pendidikan justru yang melahirkan komunitas dan peradaban. Banyak orang menyalahi sunnatullah keberadaan pendidikan, mereka mendirikan pendidikan layaknya industri, melihat ceruk “market” kebutuhan pendidikan.

Pendidikan adalah tanggungjawab rumah dan jamaah, karena rumah dan jamaahlah yang paling tahu kebutuhan… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Imanan wa Ihtisaban #6

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Istilah istilah dalam khazanah Islam seringkali mengalami peyoratif atau penyempitan makna. Contohnya makna Niat, begitu mendengar kata Niat, maka benak kita lantas merujuk kepada niat sebagai lafazh untuk memulai ibadah ritual, “nawaitu shoma ghodin…”, “usholi fardhu zuhri…” dstnya.

Di Barat, istilah niat itu diartikan sebagai intrinsic motivation, motivasi dari dalam diri manusia yang dapat memicu amal lebih spontan, ikhlash, kreatif serta permanen. Motivasi dari luar (extrinsic motivation) seperti reward n punishment, over stimulus, over conditioning, bahkan pembiasaan dan drilling dianggap menyebabkan orang beramal robotik namun juga tidak permanen.

Pantas saja jika hari ini ummat Islam tak memiliki etos hebat yang berangkat dari dalam jiwanya, bisa jadi karena diawali sempit memaknakan niat, padahal niat itu suatu mindset strategis yang dahsyat yang menggerakkan manusia untuk beramal… Selanjutnya

- Life Style

Renungan Pendidikan #16 – Membangkitkan fitrah anak anak

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Membangkitkan fitrah anak anak kita sebaiknya tidak parsial. Keseluruhan fitrah personal mesti bertemu dengan keseluruhan fitrah komunal.

Itu semua agar peran peradaban personal anak2 kita kelak akan lebih bermanfaat dan membawa rahmat apabila bertemu dengan peran peradaban komunalnya.

Ibarat tumbuhan, maka faktor personal atau internal seperti akar, batang dan daun serta bunga dan buahnya mesti dibangkitkan sesuai tahap perkembangannya dengan memperhatikan faktor eksternalnya.

Faktor komunal atau eksternal pada tumbuhan meliputi habitat, jenis tanah, musim dll yang harus relevan dan sesuai dengan faktor internal.

Fitrah komunal anak anak kita setidaknya meliputi fitrah alam dan lokalitas serta budaya, yaitu dimensi tempat dimana anak kita ditakdirkan tinggal. Lalu, fitrah zaman dan realitas masyarakat, yaitu dimensi waktu dimana anak kita ditakdirkan hidup.

Ingatlah bahwa Fitrah personal anak anak kita setidaknya meliputi… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ

Renungan Pendidikan #15 – Membekali Taqwa

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Pada galibnya anak anak kita kelak sepeninggal kita akan menghuni suatu zaman yang mungkin “beyond imagine”, yang tidak pernah terbayangkan oleh kita akan seperti apa.

Saat ini saja, zaman ini sudah membuat kita, kebanyakan para orangtua tergagap gagap, tergopoh gopoh, terkejut kejut, terpana, terpesona dan sebagian lagi tergila2.

Kebanyakan kita, tanpa sadar, sudah merasa tak sanggup mendidik anak anak kita sendiri. Kita merasa zaman sudah terlalu edan atau kitanya yang sudah tenggelam dalam dunia yang membuat edan, sehingga melalaikan pendidikan anak anak kita.

Kita umumnya lebih suka menitipkan anak anak kita di lembaga, di asrama dll lalu merasa telah mendidik dengan alasan klasik bhw kita tidak mampu mendidik sendiri.

Jika demikian, lalu apa yang kita tinggalkan untuk anak anak kita agar mereka mampu menjalani kehidupan sesuai misi penciptaannya di zaman yang akan datang itu kelak?

Meninggalkan harta warisan yang banyak? Meninggalkan… Selanjutnya