- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Resign by Design, Resign for The Mission

#hijrah #fitrahbasedlife

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Resign by Design, Resign for The Mission

Fenomena hijrah para pemuda termasuk ayah muda dan ibu muda, adalah fenomena yang membahagiakan karena mulai bangkit kesadaran untuk hidup sesuai fitrah atau Islami, namun ini sekaligus fenomena yang mengharukan kalau tidak dibilang menyedihkan.

Hijrah sering dimaknakan sebagai berpindah dari pekerjaan yang syubhat atau bahkan haram kepada pekerjaan yang syar’i, dalam skala sempit dimaknakan sebagai berpindah dari karyawan gajian pas pasan kurang sholeh kepada pengusaha sholeh kaya raya. Lalu resign adalah pintu hijrahnya.

Tapi anehnya, begitu resign, sebagian besar malah “gak kaya kaya dan frustasi” bahkan bercerai atau tak tahan dan kembali jadi karyawan. Kemudian sebagian yang berhasil kaya ternyata tak jauh beda nasibnya, tetap hampa bahkan juga selingkuh atau bercerai. Sebagian lagi malah berbisnis seolah syariah namun sebenarnya tetap ribawi dengan obsesi dunia dan kesenangan pribadi.

Salah Pandang

Sesungguhnya kita sering terjebak kepada cara pandang barat sekuler tentang makna bahagia, makna pensiun, makna resign dari pekerjaan agar freedom financial, makna pensiun dini agar bisa retire dini dan menimmati harta dan beribadah sampai mati dsbnya.

Dalil dalil pun dicarikan, bahwa rezqi ada 20 pintu, dan rezqi pengusaha ada 19 pintu dsbnya. Kisah kisah sahabat Nabi yang kaya kaya pun dicarikan, diceritakan agar memotivasi semangat agar sholih dan kaya.

Dibuatlah metode metode agar bisa menjadi pengusaha shalih dan kaya dengan teori teori dan praktek ala barat, disiapkan jaringan dan investasi agar bisa jadi pengusaha secara instan sebagai quickwin dstnya. Tentu saja dalam hal karir, ini tak salah, karena butuh teknik dan metode manajemen yang benar termasuk networking.

Namun sayangnya, seolah resign atau hijrah itu orientasinya hanya bergeser dari orang kantoran gajian kepada pengusaha mandiri kaya dstnya. Sehingga seolah fokusnya hanya ekonomi dan duniawi sedangkan shalih dimaknakan sebegai efek bisnis berupa banyak sedekah dan banyak waqaf harta dll.

Walhasil kemudian ini semua sebenarnya hanya materialisme berbungkus agama, pada ujungnya bisa jadi hampa kembali bahkan dimensi kehidupan yang lain seperti penglibatan keluarga dan pendidikannya, dakwah atau perjuagan menyeru kebenaran atau menolong agama Allah yang relevan dengan bisnis, dll menjadi terabaikan. Ujungnya tetap tidak bahagia karena tidak memahami makna bahagia dalam makna sesungguhnya.

Koherensi

Seberapa bahagia dan kokoh seseorang atau sebuah keluarga sangat ditentukan oleh koherensi 3 hal, yaitu koherensi antara apa yang mereka yakini untuk diperjuangkan sampai akhir (what we believe atau the mission of life), dengan apa kompetensi atau bakat atau karya solutif yang mereka miliki untuk memberi solusi kepada perjuangannya itu (who we are atau what is our competence), dengan apa yang mereka rencanakan dan jalankan dalam mengelola inovasi, keluarga, komunitas, dstnya (what we do).

Semakin “nyambung” atau koheren antara ketiganya maka akan semakin bahagia dan kokoh dirinya atau keluarganya.

8 Fitrah for A Good Life

Sesungguhnya, inti dari hijrah bukan sekedar dalam kehidupan karir atau bisnis (business life) semata, karena ada 8 dimensi hidup yang perlu seimbang untuk direncanakan, dan dijalankan yaitu spiritual life, business life, intellectual life, family life, social life, aesthetic life, health life dan growth life, sehingga tercapai keseimbangan hidup dan kebahagiaan hakiki (the good life)

Begitupula orientasinya harus diarahkan secara koheren untuk mencapai The Mission of life, yaitu titik kesadaran atau titik pertaubatan untuk menyeru kebenaran atau menolong agama Allah atau melakukan perubahan yang Allah ridhai dalam suatu bidang perjuangan secara langsung bukan cuma efek bisnis berupa sedekahnya atau efek infaq dan zakatnya.

Maka perlu perencanaan seimbang dalam 8 dimensi kehidupan di atas (designing a good life for 8 aspects of fitrah), bukan hanya dalam business life atau work life.

8 Fitrah for The Mission of Life

Misi Hidup atau Misi Keluargapun sebaiknya ditemukan dan ditetapkan, agar orientasi resign bukan sekedar obsesi dunia, namun ada misi perjuangan besar yang menggebu gebu ingin dilakukan bukan untuk diri namun untuk menyeru kebenaran atau menolong agama Allah atau melakukan perubahan untuk ummat yang Allah ridhai dalam suatu bidang kehidupan.

Setidaknya misi hidup meliputi 4 hal, yaitu peran change maker (keimanan atau dakwah – dalam bidang apa kita mau melakukan perubahan atau menolong ummat sehingga Allah ridha), peran solution maker (bakat atau kompetensi yang menjadi solusi bagi bidang perjuangan dakwah), peran innovation maker (kemampuan mengelola pengetahuan dan program sehingga solusi selalu inovatif), peran regeneration maker (mengelola keluarga dan kurikulum pendidikan yang relevan agar mampu terlibat dan melanjutkan misi perjuangan keluarga sesuai bakatnya masing masing).

Idealnya bisa ditambah dengan peran social collaboration maker (mengelola komunitas yang memiliki misi yang sama), peran peace maker (merancang dan menerapkan solusi yang mendamaikan), peran health maker (mengelola kesehatan lahir bathin agar memiliki nafas panjang dan kesehatan yang baik dalam berjuang – health for mission) dan growth maker (menyiapkan panggilan tanggungjawab berikutnya). Keseluruhan 8 peran ini harus menyatu dalam misi hidup walau bertahap penerapannya.

Kesimpulan

Pastikan resign anda bukan sekedar untuk jadi pengusaha atau dimensi business life, namun untuk hijrah kepada kehidupan yang baik dan seimbang bahagia (a good life – hayatan thoyyibah) dalam 8 dimensi kehidupan sesuai fitrah. Maka rencanakan secara seimbang dan mintalah bimbingan ahli jika diperlukan.

Pastikan orientasi hijrahnya bukan obsesi dunia atau kayaraya tetapi Allah dan RasulNya, wujudnya adalah adanya Panggilan Langit atau Misi Hidup yang spesifik yang memanggil manggil untuk diperjuangkan sampai akhir hayat. InsyaAllah inilah definisi mereka yang bertaqwa, yang menyambut panggilan, yang fokus pada Tugas Langit dan hati hati pada larangan Allah. Maka kelak Allah curahkan kebetkahan dari semua penjuru, dari langit dan dari bumi.

#fitrahbasedlife

Sumber:

About dimaspramudia

Read All Posts By dimaspramudia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.