- Dakwah, FBE, IMTAQ

Observasi Fitrah Ketika Liburan: Observasi sebelum Basi

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Observasi Fitrah Ketika Liburan: Observasi sebelum Basi

Belakangan ini banyak kasus anak yg pulang dari pondok malah bermasalah, walau umumnya tak terlihat masalahnya sampai ledakan masalah terjadi.

Jangan hanya puas dengan jumlah hafalan dan ilmu yang didapat, tetapi observasi juga antusias, ghirah, harapan dan gelisahnya yang umumnya tak terlihat. Fitrah yang tak tumbuh baik tak selalu nampak di permukaan.

Umumnya yang terjadi pada sebagian anak yang di pondok, adalah gejala “libur syariah”. Itu terjadi ketika pulang atau libur dari pondok.

Libur syariah, misalnya ibadahnya atau murojaahnya jadi berantakan, main game semalaman, mager atau keluyuran tak jelas dsbnya. Seolah merdeka dari amalan yg baik sbg penanda bahwa ghirah (fitrah) keimanan tak tumbuh paripurna bersamaan dgn ilmu yg dikuasai.

Belum lagi gejala LGBT atau sekedar hubungan yg renggang dgn ayah atau ibunya. Atau gejala galau dan depresi krn tak sesuai minat dan bakatnya. Atau terpapar pornografi atau narkoba, atau menjalankan ibadah robotik dan mekanistik, dsbnya.

Agar tidak kecolongan sebelum terjadi maka saran saya lakukan observasi fitrah dan perancangan hidup ke depan melalui interview mendalam sbb:

  1. Memetakan setiap aspek fitrahnya melalui interview dan dialog mendalam, namun bukan interogasi tetapi menggali dan menyerap gelisah, antusias, potensi dan harapan harapannya serta kendala utk setiap aspek fitrah.

Aspek fitrah meliputi ghirah keimanan dan semangat berdakwah, antusias belajar dan meneliti, aktifitas produktif yang “gue banget” (passion) dan bermanfaat, identitas seksualitas dan kedekatan pada sosok ayah dan bunda, ego dan sosialitas, apresiasi pada estetika dan ekpresi bahasa, kedewasaan dan kemampuan mengembangkan diri, serta keinginan dan praktek untuk hidup bersih dan sehat.

Sepanjang interview, turunkan ego serendahnya, dengarkan dengan hati, jangan emosi. Apapun yang diutarakan ananda, catat saja.

  1. Setelah menyerap, kemudian membingkai, apa sih sesungguhnya “needs” atau kebutuhan mengakar ananda, temukan insight yg tak terduga yang terpendam selama ini, temukan halangan dan belenggunya dstnya.
  2. Setelah menemukan “needs”nya, lalu lahirkan dan munculkan idea2 keren untuk merecovery fitrah yg cidera, atau belum tumbuh baik dan memaksimalkan lagi apa apa fitrah sdh tumbuh berkembang baik. Pilih beberspa idea terbaik
  3. Lalu akhirnya dari idea idea keren di atas, bantu ananda merancang kehidupannya 12 bulan ke depan dan konfirmasikan rancangan itu kepada ananda serta minta masukannya dan sepakati untuk dijalankan bersama.
  4. Jangan lupa bantu ananda temukan misi hidupnya agar tidak disorientasi ketika selesai dari pondok.

Semoga kita senantiasa bisa membersamai tumbuh kembang fitrahnya walau ananda di pondok. Tetap rileks dan optimis. InsyaAllahu tanjaa’

Salam Pendidikan Peradaban

About dimaspramudia

Read All Posts By dimaspramudia

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.