Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Pentingnya Menemukan Visi dan Misi
The purpose of life adalah alasan Allah menghadirkan kita di muka bumi, yaitu Beribadah kepada Allah dan Menjadi Wakil (Khalifah) Allah di muka bumi. Sedangkan The Mission of Life adalah alasan kehadiran kita di dunia atau tugas atau peran kita di dunia dalam rangka mencapai maksud penciptaan atau the purpose of life tersebut.
Kita sulit mengatakan bahwa kita di dunia melakukan aktifitas atau pekerjaan atau tugas atau peran apapun dalam rangka beribadah kpd Allah jika kita tidak memiliki Misi Hidup atau Peran atau Tugas Spesifik itu sendiri.
Misi hidup merupakan peran atau tugas yang kita jalani dengan sungguh sungguh karena merupakan panggilan hidup yang benar benar berangkat dari dalam diri kita. Semakin relevan cita cita kita dengan Misi Hidup maka akan semakin bahagialah hidup kita, dan semakin bermanfaatlah kehidupan kita.
Maka mereka yang menjalankan peran atau misi spesifiknya di muka bumi akan berbahagia dan menebar banyak manfaat, tidak berorientasi dunia tetapi berorientasi akhirat, yaitu pencarian makna kehadiran di dunia dalam rangka beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Lalu mereka akan bahagia abadi selamanya. Islam mendefinisikan bahagia dengan ketenangan jiwa.
Allah memanggil jiwa yang tenang ini utk kembali pulang kepada keridhaan Robbnya, lalu dikelompokkan kpd HambaNya karena tercapai perannya di dunia dan diberi reward berupa SyurgaNya.
Pentingnya Peran Ayah dalam Menetapkan Visi Misi Keluarga
Salah satu Peran Ayah adalah A Man of Mission and Vision, maka misi personal Ayah seharusnya menjadi Misi Keluarga. Secara ideal, istri mendukung Misi Ayah dan menurunkannya menjadi kurikulum pendidikan di rumah. Dalam prakteknya, penetapan Misi keluarga bisa saja sinergi dalam membuat Misi Keluarga maupun merancang kurikulum. Contoh sinergi misi ayah dan misi bunda adalah memulai dari bakat suami istri, lalu jadi aktifitas yang disukai bersama dan akhirnya menjadi misi keluarga.
Ketika anak-anak sudah besar, bisa juga dipadukan misi personalnya dalam misi keluarga yang bisa dilanjutkan turun temurun, inilah konsep Regenerasi. Kita tidak hanya melahirkan generasi, seharusnya juga melakukan regenerasi atas misi keluarga kita pada anak anak. Jangan sampai kelak mereka bingung menentukan misi keluarganya, karena leluhurnya tak punya misi keluarga. Dalam perspektif ini, keluarga kitapun sebenarnya dapat melanjutkan misi keluarga orangtua kita terdahulu atau leluhur kita jika masih ada, tinggal mengkontekskannya dengan zaman dan memuliakannya dengan Kitabullah.
Proses Menemukan Misi Keluarga
Misi Keluarga itu Misi Pernikahan, ia adalah bagian dari Tazkiyatunnafs, yaitu bukan sekedar kembali kepada fitrah keayah bundaan, namun juga menyadari peran atau misi di dunia, jadi Mu’ahadah itu diantaranya adalah mengingat atau merumuskan kembali janji janji pernikahan, peran pernikahan yg akan diambil di dunia, alasan pernikahan, masalah ummat apa yg paling ingin diselesaikan oleh keluarga kita.
Semua aspek fitrah, jika tumbuh baik akan menjadi peran dan adab. Menyeru kebenaran adalah peran yang lahir dari fitrah keimanan. Melakukan inovasi adalah peran yang lahir dari fitrah belajar dan bernalar. Menjadi professional atau bisnismen adalah peran yang lahir dari fitrah bakat. Menjadi ayah dan ibu sejati adalah peran yang lahir dari fitrah seksualitas. Jika dapat menyatukan semua peran itu dalam satu peran kemudian menjadi Misi Hidup atau Misi Keluarga, maka itulah kebahagiaan sejati.
Walau misi ini hal penting dan utama, karena terkait dengan Aqidah, dan menentukan jalan hidup untuk mencapai keselamatan dan keridhaan Allah, namun seperti biasa, memulainya selalu sederhana. Menemukan mission of life atau peran di muka bumi bisa jadi bagi banyak orang adalah journey of life, perjalanan panjang sepanjang hayat untuk terus disempurnakan.
Ini seperti menemukan jatidiri atau bakat, perlu waktu, bisa pendek dan bisa panjang. Namun sederhananya peran atau misi keluarga ini adalah aktifitas yg dilakukan bersama pasangan atau keluarga, yang dilakukan dengan bahagia, tidak membosankan, semakin merekatkan cinta, hasilnya disebut orang sekitar sbg sesuatu yg bagus dan memberi banyak manfaat, semakin lama ditekuni semakin bagus dan semakin manfaat dalam skala yg lebih luas.
Misi Pernikahan sebagai Penyempurnaan Taqwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah atas separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi)
Hadits ini pada dasarnya membuat bersemangat menikah, karena memang gairah untuk menegakkan dien begitu besar. Dikaitkan dengan Misi Keluarga, bahwa setiap pernikahan pasti ada tugas spesifiknya.
Berdakwah atau menyeru kebenaran adalah peran generik sebagai bagian dari akhlak atau adab kepada Allah Sang Maha Pencipta, namun harus ada peran spesifik di keluarga yg ditemukan dan dijalani dalam rangka mencapai maksud penciptaan itu sendiri. Maksud pernikahan tentu harus sama dengan misi pernikahan, tetapi misi pernikahan tentu harus spesifik karena tiap keluarga pasti ada peran spesifiknya atau misi spesifiknya agar banyak bermanfaat dan menebar rahmat di muka bumi.
Makna Taqwa sebagai maksud pernikahan ini akan semakin mendalam ketika kita kaitkan dengan misi personal maupun misi komunal atau misi keluarga. Maka taqwa menurut saya bisa bermakna fokus pd peran peradaban atau misi hidup dan hati-hati terhadap laranganNya. Jadi separuh Dien itu kita wujudkan dengan taqwa menjalankan peran spesifik keluarga kita di muka bumi.
Reff:
https://twitter.com/harrysan05/status/956572800680058880