- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Mengukur Level Kebahagiaan atau The Good Life (Happiness) based on Fitrah

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Mengukur Level Kebahagiaan atau The Good Life (Happiness) based on Fitrah

Domain kehidupan itu bukan hanya ttg career/business life, tetapi juga ada kehidupan keimanan (spiritual life), kehidupan keluarga (family life), kehidupan sosial (social life), kehidupan budaya (aesthetic life), kehidupan intelektual (learning life), kehidupan kesehatan (health life) dan kehidupan kedewasaan (growth life).

Kebahagiaan atau kehidupan yg baik (the good life) hanya bisa dicapai apabila mampu mencapai keseimbangan dan keterpaduan pada semua domain kehidupan itu. Ukurannya tentu saja bukan materi, jabatan dan popularitas tetapi kepuasan bathin dan ketenangan hati menjalani pada tiap bidang itu.

Ukuran secara personal dikatakan cukup bahagia apabila menjalani tiap domain kehidupan itu dengan antusias dan konsisten, sementara dikatakan mencapai bahagia sampai sangat bahagia apabila setiap domain kehidupan itu, secara komunal mulai banyak menebar manfaat dan rahmat di masyarakat/ummat dan alam semesta.

Sesungguhnya dalam Islam, ukuran kebahagiaan adalah kepuasan jiwa atau ketenangan jiwa (ithminan), pelakunya disebut (muthmainnah). Jadi bukan seperti di Barat, kebahagiaan itu dianggap kesenangan hidup dan perlu dikejar (the pursuite of happiness).

Dalam Islam, kebahagiaan itu suatu yang hakiki dan kepuasan yang abadi. Kebahagiaan justru dicapai dalam usaha menjalani semua domain kehidupan dengan antusias, konsisten, koheren dengan fitrah sehingga memberi kepuasan jiwa sekaligus memberi manfaat besar dan Allah ridha.

Maka Ramadhan sesungguhnya adalah momen terbaik untuk mengukur atau memetakan level kepuasan jiwa (antusias, konsisten, koheren) kita saat ini pada tiap domain kehidupan lalu merancang langkah langkah menuju kehidupan yg lebih baik atau lebih bahagia pada setiap domain kehidupan di atas.

Tentu hal hal yang menghambat kebahagiaan seperti egois, hasad, dendam, illness, kesulitan merubah mindset, tidak percaya diri dll harus segera dicari akar penyebabnya dan diselesaikan.

Yang penting juga adalah memadukan tiap domain kehidupan ini. Misalnya bagaimana kehidupan dalam karir atau bisnis (career/business life) berpadu dengan kehidupan dalam rumah tangga (family life) juga berpadu dengan kehidupan keimanan dan dakwah (spiritual life).

Tanpa keterpaduan dan keseimbangan kehidupan ini maka hidup kita tak akan pernah bahagia atau tak pernah mampu menjalani kehidupan yg baik. Kebahagiaan atau kehidupan yang baik itu adalah ketika setiap domain kehidupan kita kembali kepada fitrahnya sehingga bahagia menjalaninya.

Ketika keterpaduan dan keseimbangan kehidupan itu tercapai, maka semoga Allah mudahkan kita memperoleh misi hidup kita di dunia. InsyaAllah, aamiin.

#fitrahbasededucation #fitrahbasedlife

Reff:

About dimaspramudia

Read All Posts By dimaspramudia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.