Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Ini kisah nyata terjadi ditahun 1900an. Awal cerita, di dunia ini kan ada sebuah lokasi yang disebut kutub utara dan juga kutub selatan, nah kutub selatan itu jauh lebih dingin dibandingkan kutub utara, untuk diketahui seberapa dinginnya suhu dikutub selatan yaitu rata rata minus 20 derajat celcius, disaat ekstrim suhunya bisa mencapai minus 87 derajat celcius, sungguh amatlah dingin, pada saat itu belum ada seorangpun yang berhasil ke kutub selatan, dizaman itu ada dua orang pemimpin ekspesi terkenal yaitu yang pertama bernama Scott dan yang kedua bernama Amundsen, Scott berasal dari Inggris, Amundsen berasal dari Norwegia, mereka adalah orang2 terbaik dizamannya yang mempimpin eksepesi terkenal dan mereka ingin menjadi orang pertama yang bisa sampai ke kutub selatan dan membawa nama harum Negaranya. Mereka masing2 mengumpulkan orang2 terbaik untuk menjadi timnya, mereka sama2 mempersiapkan alat2 terbaik untuk mereka gunakan, hingga bahan makanan terbaik sebagai bekal mereka.
Ada satu perbedaan mendasar antara Scott dan Amundsen, yaitu Scott ketika mengetahui cuaca dikutub selatan yang sangat tidak bisa diprediksi, ia berfikir strategi untuk beradaptasi dengan cuaca, jadi ketika cuaca agak bagus ia dan teamnya melakukan perjalanan, hingga seterusnya dengan prinsip ketika cuaca agak bagus ia dan team melanjutkan perjalanan, jadi ketika cuaca teramat buruk berhenti sejenak sambil mengumpulkan tenaga. Tetapi berbeda dengan Amundsen, ketika ia mengetahui cuaca dikutub selatan yang sangat tidak bisa diprediksi, ia berfikir strategi untuk tidak bergantung dengan cuaca, jadi ia dan teamnya membuat target setiap hari mau jalan seberapa jauh yang mereka tentukan dengan kesepakatan dan konsekuensi bersama, ketika itu ditentukanlah setiap harinya 20 miles tanpa bergantung dengan cuaca, jadi ketika cuaca tidak baik ataupun baik mereka terus berjalan mencapai target tiap harinya lalu sisa waktunya untuk istirahat.
Dari perbedaan strategi ataupun prinsip antara kedua pemimpin ekspedisi tersebut apakah mereka berhasil mencapai tujuan yaitu tiba dikutup selatan?, yup, mereka atau kedua ekspedisi tersebut sama sama berhasil atau sukes mencapai tujuannya yaitu kutub selatan, lalu apa yang membedakan?, kalau team Scott bisa berhasil sampai di kutub selatan itu dibulan januari 1912, sedangkan team Amundsen sampai dikutub selatan dibulan desember 1911, jadi team Amundsenlah yang sampai lebih dahulu. Lalu kemudian setelahnya ketika tujuan sudah tercapai dari kedua team tersebut menurut Anda team manakan yang berhasil kembali ketempat asal mereka dengan selamat?, kita mulai dahulu dari team Amundsen, dengan strategi atau prinsip diawal yaitu membuat target setiap harinya berjalan sejauh 20 miles tanpa terpengaruh cuaca baik ataupun tidak baik yang alhasil dengan strateginya tersebut team Amundsen berhasil kembali ketempat asal dengan selamat. Lalu bagaimana dengan team Scott?, dengan strateginya diawal yaitu ketika cuaca agak bagus ia dan team melanjutkan perjalanan, jadi ketika cuaca teramat buruk berhenti sejenak sambil mengumpulkan tenaga, lalu alhasil team Scott berhasil meninggalkan dunia ini dengan tenang alias team gugur diperjalanan alias semua tewas dalam perjalanan, mengapa demikian?, ternyata ditengah perjalanan ada badai yang cukup berkepanjangan, hingga merekapun sempat berfikir, sampai berapa lama badai akan terjadi?, hingga bekal ataupun obat2an yang mereka bawa menipis hingga habis.
Dari cerita atau kisah diatas kira kira pesan atau hikmah apa yang bisa kita ambil?,” Kita tidak akan pernah bisa menunggu sampai keadaan itu sempurna, selalu ada ketidak pastian, selalu ada kekurangan, selalu ada pertimbangan atau alasan, tapi satu hal yang harus kita lakukan, apapun keadaannya “all you have to do is keep moving power”, teruslah berjalan dan disaat tangguh itulah yang menguatkan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Demikin kisah inspiratif kasih ini, semoga bisa menambah motivasi diri kita semua.