- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Index Fitrah Kebundaan: Fitrah based Life Mothering Assessment

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Index Fitrah Kebundaan: Fitrah based Life Mothering Assessment

Beberapa tahun yang lalu, para pakar pendidikan berteriak memperingatkan bahwa Indonesia adalah negeri tanpa ayah, atau the fatherless country.

Namun belakangan ternyata juga menjadi negeri tanpa ibu atau the motherless country, karena banyak ibu yang tergerus fitrah keibuannya. Bisa jadi karena dimulai dari ketidakhadiran ayah dalam peran keayahannya, sehingga walhasil banyak peran ayah yang ditakeover oleh bunda.

Karena bunda ambil peran ayah (peran ganda), maka para bunda kemudian menjadi “keayahan”, misalnya sumbunya pendek, gampang marah, marahnya panjang, sulit memaafkan, lumayan garing dstnya.

Karena bunda jadi “keayahan” , maka kemudian sering dijumpai suami “takut istri”, karena istrinya lebih galak dari suaminya. Tentu saja efeknya tak main main, para ibu yang “garing” cenderung melahirkan anak lelaki yang kelak “tidak memahami perasaan istrinya” dan melahirkan anak perempuan yang kelak juga garing dan kaku atau emphaty yang buruk.

Jadi ada siklus kezhaliman, dimulai dari ayah, yang membuat fitrah keibuan menjadi tergerus, lalu kepada fitrah anak dan keturunan.

Itu di atas hanyalah satu faktor yang membuat fitrah keibuan tergerus. Faktor lainnya adalah sistem employment yang laki laki banget, serta juga sistem persekolahan dan sistem perguruan tinggi yang juga sangat tidak mendukung femininitas yang baik.

Para ibu yang kelamaan berkarir atau bersekolah dengan sistem yang “laki laki banget”, maka nampak lebih nyaman di kantoran atau masuk kuliah lagi daripada menyambut fitrah keibuannya.

Sungguh wanita tak dilarang berkarir atau bersekolah, namun sebaiknya tak menggamggu fitrah dan peran keibuannya. Hal yang sama berlaku pada ayah.

Semua hal di atas jelas juga diperparah dengan tidak pernah diagendakannya di rumah kita, yaitu pendidikan untuk mempersiapkan anak anak kita menjadi ibu yang baik.

Hari ini, alhamdulillah, banyak para ibu millennials, kelahiran 70an – 90an yang berharap kembali kepada fitrah keibuannya bahkan merindukannya, namun juga ingi menyeimbangkannya dengan peran peran lain dalam kehidupannya, namun bingung dari mana memulainya.

Tulisan ini hendak membantu dengan memaparkan 2 hal, bagian pertama adalah tentang 8 peran fitrah kebundaan yang disesuaikan dengan 8 aspek fitrah, agar menyadari apa saja peran fitrah keibuan. Bagian kedua adalah bagaimana mengukur indeks fitrah keibuan kita saat ini untuk dapat direncanakan dan dikembangkan lebih baik.


A. Peran Fitrah Keibuan

  1. A Person of Love and Sincerity (Fitrah Keimanan)

Ibu adalah sosok yang penuh cinta dan ketulusan. Allah SWT ciptakan wanita dengan karakteristik ini agar siap mendukung dan menjadi makmum (follower) misi hidup sang suami.

Ia mendorong suaminya agar menjadi imam yang baik, membantunya dengan setia untuk menemukan misi hidupnya dan mendampinginya dengan segenap jiwa raga sepanjang hidupnya.

Sosok Khadijah alKubro RA adalah contoh wanita yang mendukung penuh Misi suaminya dengan sepenuh cinta dan ketulusan.

  1. Wisdom and Knowledge Keeper (Fitrah Belajar & Bernalar)

Ibu sepanjang sejarah adalah pemelihara kearifan dan pengetahuan di keluarga. Di masa pertanian dahulu peran ibu adalah sebagai penjaga dan perawat benih tumbuhan. Mereka menyimpan pengetahuan dan kearifan keluarga dalam syair dan dongeng, agar dapat diwariskan kepada anak dan keturunan dengan cara yang alamiah dan indah.

Di masa modern, peran ibu sesungguhnya tidak berbeda, ia dengan telaten membangun sistem dokumentasi dan portofolio keluarganya, baik anak maupun suaminya.

Ibulah sang penyedia sumber belajar, sumber kebijaksanaan dan pengetahuan di rumah, ia ibarat perpustakaan berjalan. Bunda mengimbangi peran Ayah sebagai pembangun sistem berfikir dan bernalar. Jika Ayah sang pembentuk Fikir, maka para Bunda adalah sang penumbuh Dzikir.

  1. Owner of Conscience & Morality (Fitrah Bakat)

Ibu adalah sang pemilik moral dan nurani. Ia penumbuh nurani dan moralitas untuk mengimbangi peran Ayah sebagai pembangun professionalisme dan business. Jika Ayah sang pembentuk kinerja (performansi), maka para Bunda adalah sang pembangun moral dan nurani.

Banyak masalah dan problematika di dunia yang tidak bisa diselesaikan kecuali dengan kebeningan hati nurani.

  1. Femininity Supplier & Daily Education Executor (Fitrah Seksualitas)

Ibu mensuplai 75% femininitas bagi anak perempuan agar selembut perempuan sejati dan mensuplai 25% femininitas bagi anak lelaki agar dibalik ketangguhan putranya ada emphaty yang memadai.

Ia, para bunda, sesungguhnya pelaksana harian pendidikan yang menurunkan misi besar sang Suami dan membreakdown grand design pendidikan yang dirancang suaminya, menjadi kurikulum harian di rumah.

  1. Ocean of Forgiveness & Sacrifice (Fitrah Individualitas & Sosialitas)

Jika Peran Ayah adalah Sang Ego yang membangun Ego Keluarga maka Peran Ibu adalah Sang Perawat Ego dengan berbasis pengorbanan, ia adalah Lautan Maaf dan sosok yang penuh pengorbanan. Ego yang sehat akan tumbuh subur dalam wadah maaf seluasnya dan airmata pengorbanan.

Permaafan tak bertepi dan Pengorbanan tiada ganti inilah justru yang melengkapi Kecerdasan Ego dan Kecerdasan Sosial anak dan keluarganya. Anak anaknya akan tumbuh menjadi orang yang siap menjadi Imam (leadership) sekaligus Makmum (followership) untuk mampu berkolaborasi di dalam kehidupan sosial masyarakatnya.

  1. The Harmony & Aesthetic Keeper (Fitrah Bahasa dan Estetika)

Ibu adalah perawat harmoni dan keindahan, ia penumbuh keharmonian dan kedamaian.

Bundalah yang merawat keindahan lewat mata, telinga, mulut dan hati (perasaan), melalui berbagai sumber baik tutur bahasa, budaya sastra lewat apresiasi, tampilan yang indah berupa hiasan, tirai, dekorasi dan desain perabot rumah tangga, makanan yang bergizi namun indah, penyediaan anggaran hobby dan travelling, suasana di meja makan dan ruang keluarga dstnya

  1. The Personal Counseling and Therapist (Fitrah Perkembangan)

Jika Peran Ayah adalah Sang Raja Tega maka Peran Ibu adalah Sang Pembasuh luka.

Jika Ayah bicara masa depan yang penuh perjuangan dengan segala perubahan serta luka luka yang dialami keluarga sepanjang perjalanan, maka ibu bicara persiapan kedewasaan diri dan pembasuhan luka.

Luka sesungguhnya adalah tempat masuknya cahaya, maka keluarga dalam menjalani kehidupannya, jika ingin berkembang mekar tentu akan mengalami luka sebagai sunnatullahNya. Namun kehadiran Ibulah, dengan ketelatenan dan keyakinannya, yang membuat luka itu menjadi cahaya untuk menambah indah dan bijaksana sebuah keluarga.

  1. Health Nutrition Maker (Fitrah Jasmani)

JIka Peran Ayah dalam membangun kesehatan keluarga lebih kepada pola gerak dan pola tidur, maka peran ibu sesungguhnya lebih kepada penjaga makanan atau gizi yang sehat serta perawat lingkungan yang bersih.


B. Fitrah based Life Mothering Assessment

Dalam skala 1–10, silahkan dengan jujur, diberi score ada di level berapa Peran Kebundaan anda dalam 8 area peran Bunda sesuai fitrah kebundaan

  1. A Person of Love and Sincerity (Fitrah Keimanan)
    Berikan Score 1 – 3 jika tidak punya keinginan mendukung Misi Suami atau tak berusaha membantu suami menemukan misinya atau sulit bersinergi misi personal bunda dengan misi suami. Sering ada rasa tidak cinta atau tidak patuh atau tidak tulus dalam mendampingi suami dan anak anak.
    Beri Score 4-5 jika Ibu sudah tulus dan cinta mendukung Misi Personal Ayah atau membantu sepenuhnya menemukan Misi Ayah dan menjadikannya Misi Keluarga. Atau sudah mulai mensinergikan misi diri bunda dengan misi suami, namun belum menjadi misi keluarga yang utuh, tetapi melakukannya dengan tulus.
    Beri Score 6-7 Jika Misi Keluarga sudah mantap dan sudah disepakati dan disinergikan, sudah tahu dan mampu menempatkan misi bunda atau kemampuan bunda dalam mendukung Misi Keluarga serta menjalaninya dengan setia dan penuh cinta.
    Beri score 8 – 9 Jika Mendukung sepenuh kecintaan dan ketulusan misi keluarga atau misi Suami serta nilai nilai yang diyakini Suami, lalu mampu mengembangkan misi dan value itu menjadi budaya di rumah serta melebarkan manfaatnya untuk sekitar atau ummat.
    Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)
  2. Owner of Conscience & Morality (Fitrah Bakat)

Beri score 1- 3 jika belum kenal diri atau belum sadar pentingnya bakat. Atau merasa tidak nyaman dengan karir (salah karir/bisnis). Hanya focus pada karakter kinerja, bukan karakter moral dan menajamkan nurani
Beri score 4-5 Jika tahu dan sadar bakat tapi untuk kepentingan diri sendiri, belum berwujud mendukung peran ayah dalam pengembangan professionalism atau entrepreneurship (kewirausahaan) di keluarga sesuai bakat anggota keluarga masing masing, khususnya dari sisi moral dan Nurani.
Beri score 6-7 Jika bakat bakat di rumah sudah menjadi kinerja atau karya solutif di masyarakat yang mendukung misi keluarga tapi masih sedikit manfaatnya. Atau kinerja atau karya atas bakat memang berkembang di rumah namun belum banyak berdampak pada membangun adab, moral dan nurani
Beri Soce 8-9 Jika bakat sudah menjadi karya solutif di masyarakat yang mendukung misi keluarga dan cukup banyak manfaatnya dan banyak melibatkan keluarga sehingga berdampak besar pada budaya professionalisme atau kewirausahaan di keluarga khususnya dalam karya/kinerja dan menguatnya moral/Nurani/adab
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)

  1. Wisdom and Knowledge Keeper (Fitrah Belajar & Bernalar)

Beri score 1-3 jika secara personal tidak memiliki gairah atau antusias dalam belajar dan bernalar, terutama dikaitkan dengan pengembangan pengetahuan keluarga bukan hanya karir
Beri score 4-5 jika sudah bergairah belajar, tapi hanya untuk personal dirinya, belum membangun budaya bernalar dan berinovasi di rumah. Tidak memiliki relevansi antara gairah belajarnya dengan Misi Keluarga atau dengan Karya Solutifnya bagi masyarakat atas Misi Keluarganya
Beri score 6-7 Jika sudah dengan serius membangun budaya mengelola pengetahuan dan kearifan keluarga sebagai dasar mendukung inovasi. Budaya mengelola pengetahuan dan kearifan ini sudah ada relevansi yang kuat dengan pengembangan kinerja/karya solutif di masyarakat atas Misi Keluarga. Namun budaya ini belum melebar di ruang publik.
Beri score 8-9 Jika seperti pada score 6-7 namun manfaatnya pengelolaan pengetahuan dan kearifan untuk inovasinya sudah dirasakan mendalam di rumah dan meluas di masyarakat.
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)

  1. Femininity Supplier & Daily Education Executor (Fitrah Seksualitas)

Beri score 1-3 jika secara personal masih galau menjadi ibu bahkan merasa kurang feminim atau kurang lembut atau terlalu rasional. Begitupula dalam membangun relasi cinta dgn keluarga masih terbatas atau kurang baik.
Beri score 4-5 Jika merasa mantap menjadi perempuan dan menjadi ibu, cukup lembut dan emphaty besar sebagai perempuan dan memiliki kesetiaan besar sebagai ibu, namun belum membangun kedekatan dan menularkan peran keperempuanan atau keibuan (khususnya bagi anak perempuan) di rumah. Tidak punya banyak idea menyiapkan anak perempuan menjadi perempuan atau ibu yang setia dan lembut, termasuk tidak punya idea menyiapkan anak lelaki agar tidak “garing” dan memahami bagaimana menjadi suami yang memahami perasaan istrinya
Beri score 6-7 Jika sudah mengambil penuh tanggungjawab dan peran kesetiaan dan ketelatenan seorang Ibu dalam mendidik keluarga, menularkan peran keibuan melalui kedekatan yang intensif. Mampu memberi supply femininitas pada anak lelaki agar punya sisi kelembutan dan memberi supply feminiitas pada anak perempuan agar penuh cinta dan kesetiaan melalui beragam aktifitas di rumah. Mampu menyiapkan program agar anak kelak menjadi ayah dan ibu yang baik. Ini sekaligus mendukung suami menjalankan peran regeneration parenting, yaitu menyiapkan anak agar melanjutkan perjuangan misi ayah atau misi keluarga.
Beri score 8-9 Selesai dengan peran keibuan di rumah dan mampu mendorong peran keibuan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Ini dilakukan dalam mewujudkan Misi Keluarga.
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan) Fitrah based Life Mothering Assessment

  1. Ocean of Forgiveness & Sacrifice (Fitrah Individualitas & Sosialitas)

Beri score 1-3 jika secara personal masih tidak percaya diri, sulit memberi maaf, egois dan sulit berkorban demi keluarga. Sering merasa pelit ketika memberi atau berbagi pada ruang sosial bahkan sering ragu dalam mengambil keputusan di keluarga. Banyak merasa rapuh dan cemas mendukung perjuangan keluarga. Sering merasa rapuh dan mudah putus asa.
Beri score 4-5 Jika merasa mantap mengenal diri dan punya cukup percaya diri, memiliki keyakinan atas kemampuan diri, punya ego yang baik (bukan egois) untuk melindungi keluarganya, memberi kesetiaan penuh, memberi maaf sementara juga nyaman bersosial di masyarakat, terlibat di beragam komunitas untuk mendukung tumbuh kembang keluarga. Namun belum membangun atau tidak punya idea mendidik hal hal keibuan ini di dalam keluarga.
Beri score 6-7 Jika Ibu sudah mengambil penuh tanggungjawab dan peran kepemimpinan dalam keluarga, menularkan ketangguhan dan ego melalui upaya membangun kepercayaan, memberikan hak hak masa anak pada waktunya, begitupula konsistensi menegakkan aturan baik di keluarga, dalam konteks menjalani hidup di keunikan alam sekitar maupun di dalam keunikan kehidupan sosial. Namun kepemimpinan di rumahnya belum melebar banyak ke masyarakat.
Beri score 8-9 Mampu melebarkan dan membesarkan manfaat keluarga kepada ruang sosial kehidupan yang lebih luas, mampu berkolaborasi sekaligus memimpin jika diperlukan. Siap menjadi imam dan siap menjadi ma’mum (collaborative leadership). Pada titik ini keluarga eksis di masyarakat, menjadi icon bagi manfaat tertentu di masyarakat, dan memiliki family branding atas manfaat di masyarakat.
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)

  1. The Harmony & Aesthetic Keeper (Fitrah Bahasa dan Estetika)

Beri score 1 – 3 Jika Ibu tidak punya selera dan rasa berbahasa yang santun di rumah. Tidak sensitif keindahan dan kerapihan dalam semua hal
Beri score 4 – 5 Jika Ibu sudah cukup penuh emphaty dan santun dalam berbahasa, mengelola “rhyme” dalam bereskpresi serta punya selera yang baik dalam menata keindahan rumah dan menjadi budaya di rumah
Beri score 6 – 7 Jika apresiasi Ibu atas kesantunan dan keindahan baik dalam berbahasa dan menata rumah sudah dijalankan dan ditularkan dengan jelas dan utuh di ruang keluarga, menjadi budaya yg mendukung misi keluarga & melebar ke masyarakat dalam skala terbatas
Beri score 8 – 9 Jika apresiasi ibu atas keindahan sudah semakin kuat mewarnai misi keluarga dan melebar manfaatnya di masyarakat, khususnya menebarkan manfaat misi keluarga namun memberikan aspek keindahan, kedamaian dan kelestarian dstnya.
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)

  1. The Personal Counseling and Therapist (Fitrah Perkembangan)

Beri score 1 – 3 jika Ibu merasa banyak hambatan untuk merubah mindset apalagi mengembangkannya. Merasa kurang dewasa dan tak tangguh. Secara umum merasa stuck dan tidak ada pengembangan diri intensif di rumah maupun dalam karir dsbnya. Kehidupan sangat membelenggu dan jebakan rutinitas atau illness/ego yang cidera di masa lalu menghalangi segalanya
Beri score 4 – 5 Jika Ibu merasa cukup dewasa. Disadari ada mindset yang harus dirubah serta dikembangkan, namun merasa yakin mampu melakukannya walau sulit. Namun masih dalam skala pengembangan diri personal, belum berupaya serius untuk menjadi pengembangan diri di rumah untuk anak dan istri. Apa yang dilakukan masih sedikit membangun kedewasaan keluarga dan belum relevan dengan Misi Keluarga
Beri score 6 – 7 jika ibu cukup ajeg kedewasaannya dan mendukung pengembangan kedewasaan/ketangguhan di rumah dan sudah berjalan baik di keluarga, sudah relevan dengan Misi Keluarga namun sedikit dampaknya bagi perjuangan mewujudkan Misi Keluarga sehingga masih sedikit manfaatnya bagi kehidupan dan masyarakat.
Beri score 8 – 9 Jika pengembangan tanggungjawab dan kedewasaan di rumah memberi dampak cukup besar pada keluarga dan masyarakat karena relevan radikal dengan Misi Keluarga
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)

  1. Health Environment & Nutrition Maker (Fitrah Jasmani)

Beri score 1 -3 jika tidak ada tradisi rutin untuk pola gerak, pola makan dan makanan, pola tidur serta pola kebersihan di rumah. Pola kesehatan yang buruk secara personal
Beri score 4 – 5 Jika Pola kesehatan Ibu sudah sangat baik, nampak dalam upayanya sebagai “coach kesehatan” di dalam keluarga untuk membangun tradisi gerak atau olahraga yang teratur dan seru, pola makan dan makanan yang baik, pola makan yang bagus, serta pola bersih yang teratur, namun nampak belum direlevan dengan Misi Keluarga, atau tidak direncanakan untuk mendukung Misi Keluarga.
Beri score 6 – 7 Jika hidup sehat sudah menjadi budaya di rumah dengan Ibu sebagai perancang pola hidup sehat khususnya pola makan dan pola bersih yang baik namun belum mendukung perjuangan Misi Keluarga. Memperjuangkan misi keluarga adalah perjuangan besar sehingga membutuhkan dukungan kesiapan fisik prima yang relevan
Beri score 8 – 9 jika secara keseluruhan, ibu berhasil merancang dan membangun budaya sehat di rumah dan sudah berhasil direlevankan dengan misi keluarga dan mendukung penuh perjuangan mewujudkan misi visi keluarga sehingga semakin banyak menebar manfaat. Terkait bidang kesehatan, walau bukan misi keluarga,ibu bisa juga melebarkan budaya sehat di rumah, kepada masyarakat sekitarnya.
Beri score 10. … (biarkan kosong untuk pengembangan)


C. Pengembangan Fitrah Keibuan

Jika sudah diberi score, maka

  1. Jadikanlah bahan renungan dan refleksi, mengapa score itu terjadi,
  2. Galilah lebih dalam apa penyebabnya. Temukan akar masalahnya
  3. Munculkan idea2 kreatif untuk mengembangkannya.
  4. Buatlah draft atau prototype rencana pengembangannya dan inventaris siapa yang dapat membantu. Detailkan waktu, biaya dan durasinya.
  5. Konfirmasikan dengan pasangan
  6. Ekskusi rencana pengembangan
  7. Berdoalah agar diberikan Taufiqullah.

Mari sambut panggilan Allah SWT untuk menjadi Ibu Sejati selaras fitrahnya, InsyaAllah Allah akan mampukan dan membuat kehidupan kita menjadi semakin baik.

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasedlife #fitrahbasededucation

Sebagai catatan: Jika kebanyakan score adalah 1-3 , maka ada kemungkinan mengalami banyak Ilness atau luka di masa lalu atau sepanjang pernikahan. Ini kemungkinan memerlukan terapi serius jika diperlukan.

Reff:

About dimaspramudia

Read All Posts By dimaspramudia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.