Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.
Jelas saja gaduh penumpang seisi ruang kabin pesawat terbang ketika ternyata diketahui belakangan bahwa sang pilot tak memiliki misi perjalanan atau rute penerbangan serta destini. Padahal pesawat sudah kadung take of beberapa jam lalu.
Kini pesawat melayang layang tanpa arah menunggu bahan bakar habis dan terhempas berkeping keping ke bumi atau mencari pendaratan darurat di sembarang tempat yang bisa menambah suram masa depan.
Misi Penerbangan bukan tentang pengetahuan dan keahlian menerbangkan, seorang pilot jelas tahu itu, tapi masalahnya ia tak tahu dimana dan kemana pesawat akan diterbangkan dan rute perjalanan mana yang harus ditempuh.
Sulit memenangkan dan membuat kompak penumpang panik di dalam kabin, kru pesawat juga kewalahan bahkan ikut ikutan panik. Sebagian penumpang berteriak marah dan memaki, sebagian lagi mencoba menggedor pintu masuk ruang pilot, seolah ingin mengkudeta.
Ada juga penumpang yang diam berdoa, berharap prahara segera selesai. Mereka yang diam menyangka ini adalah ujian tuhan dalam perjalanan agar semakin percaya atau tsiqoh pada pemmimpin dan istiqomah. Sebagian yang berdoa menduga ini bagian ujian untuk meningkatkan kualitas diri.
Ketahuilah bahwa ini bukan ujian, tetapi teguran, mengapa punya pimpinan penerbangan tak punya misi penerbangan, mengapa diam saja dan tak menegur. Ukuran kesetiaan pengikut atau penumpang pesawat adalah kejelasan misi penerbangan.
Kalau pilot tanpa misi penerbangan tak ditegur atau ditolong, itu sama dengan menjemput kezhaliman atau menuai ancaman musibah besar.
Daripada memaki berteriak seperti orang kalap atau mengutuki terus kebodohan pilot atau diam saja pasrah bongkokan hanya berdoa menyangka ujian padahal teguran, mari selamatkan pilot dan bantu menemukan misi penerbangannya.
Salam Pendidikan Penerbangan
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah