FBE

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Imanan wa Ihtisaban #8

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Keimanan juga harus masuk ke dalam jantung pernikahan dalam wujud narasi narasi besar peradaban dari para suami sejati dan ayah sejati yang di dukung oleh para istrinya dan anak anaknya dalam sebuah misi perjuangan besar yang disepakati oleh mereka.

Keimanan yang tak berwujud begitu, maka pernikahan hanya kumpulan suami beragama dan istri beragama serta anak anak beragama yang hidup menjalankan rutinitas dunia dan rutinitas ritualitas tanpa makna.

Berapa banyak suami yang mengaku beragama, namun membawa masuk kemungkaran ke dalam rumah tangganya yang menjadi energi negatif bagi anak dan istrinya. Berapa banyak suami yang paham agama namun bersikap kasar pada anak dan istrinya. Berapa banyak suami yang mengaku beragama namun tak tahu mau dibawa kemana keluarganya dalam peran atau misi keluarga di dunia.

Keluarga tanpa misi keluarga dan proyek proyek perjuangan mewujudkan misi itu yang berangkat dari gairah keimanan yang kokoh, hanya akan … Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ

Renungan Pendidikan #19 – Mari kita bangun generasi baru, generasi peradaban yang tahapan tahapan perkembangannya sesuai dengan fitrah dan sunnatullahnya.

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Pernahkah kita mempertanyakan mengapa anak2 kita harus menjalani PG atau TK selama 3 tahun?

Mengapa anak2 kita harus menjalani SD selama 6 tahun?
Lalu mengapa anak2 kita menjalani SMP selama 3 tahun, lalu menjalani SMA selama 3 tahun?

Adakah landasan ilmiah dan risetnya? Adakah landasan syariahnya? Pernahkah menggalinya?
Mengapa kita pasrah bongkokan menerimanya? Mengapa?

Memang ada percepatan atau akselerasi sehingga bisa lebih cepat, tapi pertanyaannya tetap belum terjawab.
Mengapa ada penjenjangan demikian? Lalu mengapa kita tidak mempertanyakan?

Seorang psikolog Muslim, Malik Badri, tahun 1985 pernah ke Indonesia, beliau penulis buku “dilemma psikolog muslim”, mengatakan bahwa penjenjangan itu tidak pernah bisa dibenarkan secara ilmiah. Ini hanya pengamatan psikolog barat terhadap masyarakat mereka yang kemudian masuk dalam sistem persekolahan hampir di seluruh dunia.

Lalu apa makna penjenjangan ini? Lalu mengapa kita menelan… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ

Renungan Pendidikan #18 – Lihatlah bagaimana Allah membekali Musa as

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Firaun memang Raja Besar pada zamannya, kesuburan Mesir dengan aliran Sungai Nil membuat negeri ini bagai adidaya, bahkan Firaun menyebut dirinya “ana robbukumul a’laa” , sayalah Tuhan kalian yang Maha Tinggi. Pyramid dibangun memang sebagai Symbol keinginan menjadi Tuhan bahkan melampauiNya.

Allah mengadzab Firaun bukan karena Firaun tidak melek teknologi, tidak paham literasi, tidak piawai manajemen dan kepemimpinan dstnya, namun Allah mengadzab firaun karena “…aladzina thogow fil bilad”, karena Firaun membangun sistem yg melampaui kewenangan Tuhan, sistem yang hendak menyeragamkan potensi fitrah fitrah. Tentu saja krn Firaun telah merasa telah menjadi Tuhan.

Padahal, karena bukan Tuhan maka sudah pasti sistem yang dibangunnya itu “..waaktsaru fihaalfasad”, banyak merusak fitrah manusia dan alam.

Hari ini barangkali tidak ada yang sedigdaya Firaun, andai kedigdayaan Amerika setara Firaun, maka bisa dibayangkan begitu banyak… Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ, Mutiara Pagi

Imanan wa Ihtisaban #7

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

Seorang mantan perdana menteri berusia 92 tahun, tetiba kembali lagi memenangkan pemilu dan menjadi perdana menteri kembali. Khalayak terhenyak, terlepas dari obsesi politik, tetapi betapa orang yang dengan umur tidak muda lagi masih punya semangat menggebu gebu untuk kembali urun tangan dan urun fikiran membangun negerinya.

Pada periode sebelumnya ia telah buktikan misi hidupnya untuk membangun negaranya itu, kini ia merasa perlu kembali menuntaskan misi hidupnya atau tugas spesifiknya di dunia.

Di Indonesia, kita mengenal pak BJ Habibie, kini berusia 80 tahun lebih, namun gelora semangatnya untuk membangun Indonesia tak pernah pupus. Misinya menghebatkan Indonesia, merajut kepulauan dengan membangun industri strategis kedirgantaraan semakin hebat.

Di usianya kini, dimana orang orang seangkatannya sudah berhenti berproduksi, dimana para eyang yang sudah sugih duduk tenang menikmati hari tua bersama cucu dan buyut dengan aset … Selanjutnya

- Dakwah, FBE, IMTAQ

Renungan Pendidikan #17 – It takes a village to raise a child

Bismillah.. semoga postingan kali ini disertai rahmat dan berkah Allah SWT.
Reff Mubaligh: Harry Santosa.

“It takes a village to raise a child”, diperlukan orang sekampung untuk membesarkan anak, begitu pepatah bangsa Afrika.

Selama berabad abad, pendidikan dipahami dan dijalankan oleh keluarga dan komunitas secara berjama’ah.

Pendidikan adalah sebuah keniscayaan untuk membentuk komunitas yang lebih baik, dan komunitas itu kemudian memerlukan pendidikan untuk mewariskan dan mengembangkan pengetahuan, mengangkat derajat posisi peran personal dan komunal yang lebih baik di muka bumi serta memuliakan kearifan dan akhlak bagi generasi selanjutnya.

Pendidikan bukan lahir karena ada komunitas atau karena ada masyarakat, namun pendidikan justru yang melahirkan komunitas dan peradaban. Banyak orang menyalahi sunnatullah keberadaan pendidikan, mereka mendirikan pendidikan layaknya industri, melihat ceruk “market” kebutuhan pendidikan.

Pendidikan adalah tanggungjawab rumah dan jamaah, karena rumah dan jamaahlah yang paling tahu kebutuhan… Selanjutnya