Sahabat fillahku, Allahlah yang melindungi rumah suci-Nya. Ketika pasukan Β Abrahah bergerak mendekat, gajah Abrahah berhenti. Sekeras apa Β pun Abrahah memukulinya, gajah itu tetap duduk tenang, bahkan akhirnya berusaha berjalan lagi ke arah Yaman.
βMaju! Maju! Apa yang terjadi padamu?β bentak Abrahah pada tunggangannya. βDalam berbagai medan pertempuran, belum pernah kamu mengecewakan aku seperti ini! Kamu bahkan tampak ketakutan! Ada apa sebenarnya?β
βPaduka! Ada yang datang dari arah laut!β teriak seorang prajurit sambil menunjuk-nunjuk panik.
Saat itulah, dari arah laut, Allah mengirim kawanan burung yang kepakan sayapnya menutupi sinar matahari seperti iringan awan mendung yang bergerak cepat. Burung-burung itu menjatuhkan batu-batu menyala ke arah pasukan gajah. Dengan panik setiap orang berusaha menyelamatkan diri, tetapi sia sia. Semua orang, termasuk Abrahah, mati. Peristiwa ini Allah abadikan dalam surat Al Fil :
β_Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan, bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun daun yang dimakan (ulat)._β
πCatatan tambahan πΒ
β *Wabah Penyakit*βΒ
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dibawa burung itu adalah kuman kuman wabah penyakit cacar. Dalam beberapa hari saja seluruh pasukan mati dengan tubuh rusak seperti daun dimakan ulat. Abrahah berhasil kembali ke Yaman, tetapi tidak lama setelah itu ia pun mati seperti pasukannya.
πKisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku penerbit : Sygma π
β‘ Materi Β 24 Β Jilid 1β¬
ββββββββββ
