π*Membangun Kaβbah*π
Sahabat fillahku, setelah Ismail tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan shalih, Nabi Ibrahim memanggilnya, βAnakku, Allah memerintahkan kita membangun Baitullah dekat Sumur Zamzam.β
βDengan izin Allah, aku akan membantumu,βjawab Ismail.
Kemudian, keduanya bekerja keras. Ismail mengangkat batu-batu, membelah, dan meratakannya. Sementara itu, Nabi Ibrahim menyusunnya menjadi sebuah bangunan. Agar dapat meletakkan batu-batu di tempat yang tinggi, Nabi Ibrahim berpijak di atas sebuah batu. Jika satu bagian telah selesai dikerjakan, beliau memindahkannya ke bagian lain sebagai tempat pijakan lagi. Demikian dilakukan terus sampai seluruh bagian Kaβbah selesai dibangun.
Telapak kaki Nabi Ibrahim membekas di atas batu pijakan tersebut. Jika kita pergi ke Masjidil Haram, kita dapat melihatnya dalam sebuah rongga berkaca. Batu itu dinamakan Maqam Ibrahim. Artinya, tempat berpijak Nabi Ibrahim.
Setelah menyelesaikan pembangunan Kaβbah. Nabi Ibrahim dan Ismail berdoa, βYa Allah, terimalah apa yang telah kami kerjakan. Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.β
Kemudian Allah memerintahkan agar tempat itu dijaga kesucian dan kebersihannya sebagai tempat beribadah, thawaf, rukuk dan sujud. Setelah itu, Nabi Ibrahim kembali ke Palestina.
Apa yang kemudian terjadi dengan Ismail?
Kita lanjutkan besok yaβ¦.
In syaa Allah π
πCatatan tambahan πΒ
*Hajar Aswad*
Hajar Al Aswad atau βbatu hitamβ adalah sebuah batu lonjong bergaris tengah sekitar 25 sampai 45 cm
πKisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku penerbit : Sygma π
β‘ Materi 9 Β Jilid 1β¬
Β
π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»
ππππππππππππ